BREBES, mediakita.co – Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Daerah Irigasi Jangkelok Kabupaten Brebes, melakukan Kunjungan ke Bendungan Kuningan Jawa Barat, Selasa (10/10/2023). Bendungan yang diresmikan Presiden Jokowi pada Agustus 2021 ini memiliki volume total 25.955 juta meter kubik dengan luas genangan 221,59 Hektar dengan tinggi bendungan 43 Meter dan panjang 229 meter dan lebar 10 meter.
Bendungan yang Berlokasi di desa Randusari, Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan Jawa Barat ini, nantinya sebagai upaya mengatasi kekeringan di wilayah Brebes dan Kuningan, yang akan mengaliri Daerah irigasi (D.I) Seluas 3000 Hektar, dengan Rincian D.I Cileuweung (Kabupaten Kuningan) 1.000 Hektar dan D.I Jangkelok (Kabupaten Brebes) 2.000 Hektar, Sekaligus juga sebagai pengendali Banjir dan penyedia air baku 200 liter per detik dan pembangkit listrik sebesar 500 kw.
Dalam Kunjungan tersebut, Rombongan GP3A disambut dan diterima langsung oleh petugas Unit Pengelola Bendung (UPB) dari Balai Besar Cimanuk Cisanggarung dan juga Kepala Bidang PPK Bendungan Kuningan Bapak Ali.
Dalam penjelasannya, Ali menerangkan Secara Teknis Kondisi Bendungan yang ada di Kuningan ini, mulai dari sejarah, Biaya, fungsi dan juga ijin operasional, selain itu juga Tekstur dan Jenis Urugan tak lupa disampaikan pada Rombongan GP3A yang melaksanakan Kunjungan ini, di Ruang UPB Bendungan Kuningan.
“Secara Tekhnis Bendungan ini menggunakan Urugan zona inti tegak dengan total biaya 513 Milyar, dan ini merupakan Bendungan Termurah di Indonesia yang tidak mencapai Triliun, dan kami sudah mengupayakan terkait ijin dan sertifikat Bendungan secepatnya turun dari kementerian, dan mudah-mudahan di akhir tahun ini semua ijin operasi dari pusat selesai.” Ujar Ali.
Dirinya pun berharap agar masyarakat tidak terlena dalam menyikapi bencana kekeringan dengan membiarkan sampah atau lingkungan dalam keadaan tidak bersih, terutama pada saluran irigasi, mengingat setelah musim kemarau pasti tiba musim hujan yang dapat berpotensi banjir, dan tentunya ini merupakan tugas bersama salah satunya juga kepada anggota dan pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
“Saya Berharap kedepan masyarakat jangan terlena adanya kekeringan atau musim kemarau, apalagi di tahun ini ada dampak elnino, mari kita tetap menjaga kebersihan lingkungan terutama pada aliran sungai yang menyebabkan banjir, karena sampah. Dan pemanfaatan Bendungan Kuningan ini sedang kita kejar terkait ijin dan sertikat Bendungan di pemerintah pusat. Dan untuk P3A mohon untuk bisa menyampaikan kepada pengurus,anggota dan juga petani di sekitar kita.” ucapnya.
Salah satu Ketua GP3A yang ikut Kunjungan, Bapak Usman menambahkan terkait kondisi sawah yang ada di Daerah Irigasi Jangkelok, ia meminta agar secepat nya Bendungan Kuningan bisa mengaliri sawah yang Berada di Jangkelok, karena Keberadaan dan Pemanfaatan Bendungan Sudah dinanti oleh petani yang ada di kecamatan Banjarharjo, Tanjung dan Losari Kabupaten Brebes.
“Kita Berharap secepatnya Bendungan Kuningan Bisa mengairi Lahan sawah yang ada di Daerah Irigasi Jangkelok, yang ada di sekitaran Kecamatan Banjarharjo, Tanjung dan Losari, dimana Keberadaan Bendungan Kuningan sudah dinanti sejak lama oleh petani, apalagi sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi sekitar dua tahun yang lalu.” Tambahnya. (jun/dn)