JAKARTA, mediakita.co- Kemarin, Presiden Jokowi resmi melantik Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Meskipun pilihan Jokowi keluar dari pakem biasanya, karena Tito melompati empat tingkat angkatan diatasnya, tetapi publik memberi apresiasi tinggi.
Tito menjadi Kapolri termuda. Baru kali ini seorang calon Kapolri melompati empat letting diatasnya. Ada waktu enam tahun lagi Tito punya masa sebelum pensiun.
Tito, yang belum lama memimpin BNPT, semula direkomendasikan dalam Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Mabes Polri sebagai salah satu calon. Namun dia menolak karena alasan senioritas serta masih ingin berfokus pada tugasnya di BNPT.
Nama Tito kemudian direkomendasikan sebagai Kapolri dengan berbagai alasan. Tito melompati empat angkatan seniornya, salah satunya karena prestasinya.
“Kemampuan komunikasi dan manajemennya bagus. Semua polisi mengakuinya,” jelas Kepala Polri sebelumnya, Jenderal Badrodin Haiti.
” Jokowi dengan jitu mengangkat Komjen Tito Karnavian sebagai calon Kapolri baru. Tanpa ada perlawanan. Semua terdiam dan tunduk. Jokowi dengan kekuatan wibawanya menegaskan kepada Indonesia “I am the chief of command”. Saya adalah panglima tertinggi. Tiada lagi boleh mengatur dan mendikte saya,’ tulis Birgaldo Sinaga, dalam blognya.
Menurutnya, sekarang para pengincar kekuasaan itu tanpa sadar sudah masuk gerbang kota tua. Mereka keletihan mengikuti irama permainan Jokowi yang diam-diam menghanyutkan.
Di pengujung pelantikan, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tugas Tito akan makin berat, dari reformasi Polri hingga menjaga kekompakan Korps Bhayangkara. “Semoga Tuhan selalu menyertai,” ujar Presiden.