PALOPO, mediakita.co – Warganet khususnya warga Sulawesi Selatan dihebohkan dengan beredarnya video detik – detik beberapa rumah terseret longsor ke jurang. Video yang beredar di jejaring sosial Whatsap tersebut diketahui terjadi di wilayah puncak Dusun Battang Kota Palopo Sulawesi Selatan.
Dalam beberapa video yang beredar tersebut terlihat beberapa rumah dengan mudah terseret longsong ke jurang hingga ke dalaman 10 – 20 meter. Selain merusak rumah lonsor tersebut memotong akses jalan yang menghubungkan Toraja Utara dengan Kota Madya Palopo.
Menurut warga setempat lonsor tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang terjadi terus – menerus beberapa minggu terakhir menyebabkan air melimpah dari puncak dan membasahi lereng – lereng gunung. Hal tersebut diperparah dengan bangunan – bangunan rumah dari beton yang didirikan sepanjang jalang ditepi jurang.
Meski dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun diperkirakan menelan kerugian miliaran rupiah karena terputusnya jalan penghubung dua kabupaten. Sebelumnya juga terjadi lonsor yang sama tidak jauh dari kejadian tersebut sehingga memaksa masyarakat dari Toraja yang akan menuju Kabupaten Luwu atau sebaliknya berputar ratusan kilometer ke Kabupaten Enrekang dan Siwa.
Jalan yang menghubungkan Daerah Toraja dan Palopo tersebut melintasi hutan dan gunung – gunung yang terjal dengan jalan yang berkelok – kelok. Terletak di atas ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut menyebabkan daerah tersebut sering diguyur hujan sehingga jalan – jalan selalu basah dan lembab.
Dengan adanya lonsor di daerah Puncak Battang tersebut maka akses ke Toraja bisa melalui Batusitanduk Luwu atau berputar ke Kabupaten Siwa dan Enrekang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh mediakita.co bahwa daerah Luwu Raya meliputi Toraja dan Daerah Luwu dalam beberapa minggu terakhir terus menerus diguyur hujan. Hal tersebut menyebabkan banyaknya lonsor terjadi di ketinggian sementara banjir melanda dataran rendah. Diberitakan bahwa bebeberapa daerh di Luwu Utara dilanda banjir hingga beberapa menenggelamkan rumah dan daerah pertanian warga setempat.
