BNPT Dorong Kabupaten Pemalang Miliki Perda Anti Terorisme

PEMALANG, mediakita.co- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) gelar diskusi tentang penangkalan paham radikalisme dan terorisme. Kegiatan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pemalang, Selasa (15/3/2022).

Dalam acara diskusi, menghadirkan beberapa pemateri, antara lain, Mayjen TNI Nisan Setiadi, Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Arsul Sani Wakil Ketua MPR dan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo serta Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, Direktur Pencegahan BNPT. Sedangkan peserta diskusi berasal dari berbagai elemen, yaitu pelajar, mahasiswa dan pemuda serta kalangan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam diskusi dipaparkan tentang bagaimana bahayanya terorisme. Utamanya masifnya propaganda yang dilakukan di dunia maya (media sosial).

BNPT merupakan sebuah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas dalam bidang penanggulangan terorisme. BNPT dibentuk pada tahun 2010 dengan landasan hukum Perpres (Peraturan Presiden) nomor 46 tahun 2010.

Saat ini BNPT diketuai oleh jenderal bintang tiga asal institusi kepolisian, Komjen Pol Boy Rafli Amar. BNPT sendiri berada dalam koordinasi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Bacaan Lainnya

Deputi 1 BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi juga menyampaikan tentang perlunya peran serta pemerintah daerah dalam menuntaskan permasalahan terorisme.

“Harapan saya di tanah kelahiran saya, di Pemalang ini ada Perda tentang penanggulangan intoleransi dan radikalisme. Dengan adanya aturan ini, ruang gerak untuk menyebarkan ideologi radikalisme akan otomatis tertutup,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo pun langsung memberikan tanggapannya. Menurutnya Perda (Peraturan Daerah) tentang penanggulangan intoleransi dan terorisme akan segera diformulasikan.

“Ini masukan yang bagus untuk kami (Pemerintah Kabupaten Pemalang) tentunya akan kami realisasikan, secepatnya akan kami bahas, kami godok bagaimana isinya Perda tersebut. Nanti kami minta Bakesbangpol untuk melakukan kajian teknisnya,” tuturnya.

Sebagai informasi, wilayah Kabupaten Pemalang pernah menjadi sarang terorisme. Bahkan beberapa pelaku terorisme terkemuka, Dulmatin dan Umar Patek lahir di Pemalang.

 

Oleh: Arief Syaefudin

Pos terkait