Denny Siregar: Orangnya Banyak Tapi Gak Bisa kerja, Jakarta Semakin Kacau

Denny Siregar (Foto: CNN Indonesia)

JAKARTA, mediakita.co – Anggota TGUPP yang membengkak hingga 74 orang di jaman Anies Baswedan dinilai tidak efektif. Padahal mereka digaji dengan menggunakan APBD.

TGUPP sebenarnya sudah ada sejak jaman Joko Widodo yang berjumlah 5 orang dan di jaman Basuki T Purnama berjumlah 7 orang. Dengan jumlah itu mereka sangat efektif membantu gubernur Joko Widodo dan Ahok.

Namun di zaman Anies TGUPP kinerjanya tidak terlihat bahkan dianggap sebagai penghalang pembangunan dan pengembangan di DKI Jakarta.

Akibatnya menurut penggiat media sosial DKI Jakarta semakin kacau, tidak sebanding dengan banyaknya tim pembantu yang dimiliki Anies Baswedan. Hal ini menurut Denny karena tim yang banyak itu tidak bisa kerja.

‘@DKIJakarta kacau balau. Orangnya banyak, gada yg bisa kerja’ tulis Denny Siregar di akun twitternya.

Bacaan Lainnya

‘Bukan menghina ya, tapi 74 orang itu “hasil kerja” nya sptnya kalah dgn 7 – 9 org di zaman pak Jokowi & pak Ahok ya. Di Jkt 3 tahun ini berjalan jauh agak monoton saja. Hampir tdk ada breakthroughs yg baru utk Jkt dan warga nya. Kebanyakan hanya followups dr program” yg sblmnya’ cuit netizen pemilik akun https://twitter.com/Yuyu93058063

Menurut beberapa netizen tim TGUPP yang dibentuk Anies dengan jumlah yang fastatis hanya menghambur-hamburkan uang negara untuk menggaji orang yang tak berguna.

‘@aniesbaswedan cuma menghambur2kan uang negara gaji org tak berguna tp bermanfaat buat dia krn bisa melindungi dia jika di hujat warga krn kegoblokannya luar biasa’ cuit akun https://twitter.com/alpin_daffa05

‘Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Bisa jadi, sejak awal kalau posisi dan jabatan yang ada cuma sebatas bagi bagi kue. Anggaran yang dihabiskan sepertinya jauh di atas batas kewajaran dengan output yang tidak sebanding. Ratio biaya & hasil yg domplang’ tulis akun https://twitter.com/Aledhean

Sementara itu ada beberapa netizen menyerukan agar Anies Baswedan ditangkap karena banyaknya kasus yang membelitnya yang hingga kini belum jelas pertanggunganjawabnya.

‘Lebih baik tangkap AB untuk menemani MRS bin HRS, karena banyak sekali kasusnya yang dimulai waktu AB menjadi MENDIKBUDNAS sampai kasus E-FORMULA, RUMAH TANPA DP dan yang baru-baru ini yaitu mendapatkan rumah mewah dari pengembang dll’ cuit https://twitter.com/RensyusP  (Prb/mediakita.co)

 

Pos terkait