Kabar, mediakita.co – Entah apa yang ada di benak WM (57) hingga tega menodai cucunya sendiri, sebut saja Bunga (8) pada hari Selasa (12/04/2016) di rumahnya, dukuh Pedurungan desa Pedurungan, Taman, Pemalang.
Awal petaka yang menimpa Bunga, saat sore hari, ia sedang bermain sendiri di halaman rumah. Tiba-tiba ia dipanggil oleh Kakeknya, WM. Nenek dan ibunya sedang bekerja sehingga rumah mereka sepi. Sedangkan ayah korban, Riwanto tinggal terpisah di Comal karena tidak akur dengan WM. Korban lalu dipegang tangannya dan diseret oleh WM masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar itulah WM melakukan aksi bejat terhadap cucunya sendiri.
Usai aksi pencabulan tersebut, WM memberi Bunga uang Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) sambil mengancam ,”Awas Aja Cerita karo abahe, nek koen cerita tak usir kading omah!” (Awas jangan cerita sama ayahmu, kalau kamu cerita nanti aku usir dari rumah).
Bunga yang masih tinggal di rumah WM bersama ibunya merasa ketakutan. Ia tidak berani menceritakan kejadian itu kepada orang lain. Namun setiap kali kencing, ia merasa kesakitan. Gelagat yang tidak biasa itu dilihat oleh buliknya (bibinya). Curiga ada yang aneh dengan keponakannya itu, ia bertanya kepada Bunga. Awalnya Bunga tidak mau berterus terang karena takut dengan ancaman WM. Sang Bibi menceritakan kejadian itu kepada ibu korban yang bisu. Saat didesak oleh ibu dan buliknya itu, akhirnya Bunga mau bercerita. Alangkah terkejut dan marahnya mereka mendengar penuturan bocah kecil kesayangan mereka.
Kejadian tersebut dilaporkan kepada Riwanto. Sang ayah tidak terima dengan perbuatan bapak mertuanya dan melaporkan aksi bejat WM ke Polres Pemalang.
“Hasil visum dari RS Santa Maria Pemalang pada tanggal 14 April 2016 menunjukkan kemaluan korban mengalami lecet akibat gesekan benda tumpul, namun selaput dara tidak robek. Satgas Perlindungan Anak Polres Pemalang telah melakukan penangkapan terhadap WM untuk penyelidikan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” jelas Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP R. Haryo Setyo, S.H., M.Krim.
WM yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak di Tanjung Priok dikenal oleh tetangganya sebagai kakek genit dan suka colak-colek wanita. Saat kejadian kebetulan WM sedang pulang kampung.
“Kami masih mengembangkan kasus ini dan menunggu laporan dari masyarakat, barangkali ada korban WM lainnya,” imbuh AKP Haryo