Gempa Ciamis Terasa Hingga Pemalang

PEMALANG – Gempa Ciamis terasa hingga di Kabupaten Pemalang. Meskipun goncangan yang dirasakan tidak terlampau kuat. Sabtu (25/7) pukul 04:44:39 WIB dini hari.

Ardhi R, 27, Warga Pemalang, mengatakan sempat merasakan gempa Ciamis tersebut selepas subuh. Dia mengungkapkan merasa saat rebahan di kasur serasa ada getaran. “ Kayak bergoyang saat saya rebahan, ada sekitar 5 detik saya rasa. Saya semakin yakin setelah buka twiter, ternyata benar BMKG berikan info itu,” ujar dia saat ditanya mediakita.co.

Warga Pemalang lainnya, Nafsiatun Arafah, pun ikut berkomentar bahwa gempa tersebut terasa sekali karena tempat tidur ikut bergerak,”Semoga tidak ada korban jiwa ataupun kerusakan parah di pusat gempa,” lanjut dia.

Seperti dilansir okezone.com, sabtu (25/7) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut dampak gempa yang terjadi d Ciamis dengan kekuatan mencapai 5,7 Skala Richter bermacam-macam.
“Gempa dirasakan lemah, sedang hingga kuat oleh masyarakat di beberapa daerah oleh masyarakat di Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo,”
BMKG menyebutkan, bahwa pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 kilometer. Namun gempa terasa kuat sekira 10-15 detik, kata Sutopo, hanya di rasakan di lima kabupaten, Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, dan Gunungkidul.
Sutopo menjelaskan, pusat gempa 5,7 SR bukan berada di jalur subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia, tetapi berada di sisi dalam lempeng Eurasia. Menurutnya wilayah selatan Pulau Jawa adalah daerah rawan gempa dan tsunami.
“Potensi gempa maksimum di Jawa Megathrust di selatan Jawa sekitar 8,1 – 8,2 SR. Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa Megathrust tersebut baru di selatan Pangandaran (7,8 SR, tahun 2006) dan selatan Banyuwangi (7,8 SR, 1994) yang pernah terjadi gempa besar dan tsunami dalam kurun waktu 165 tahun terakhir,” lanjutnya.
Meskipun kekuatan gempa belum berpotensi tsunami, namun upaya kesiapsiagaan dan pengurangan resiko bencana di daerah selatan Jawa harus ditingkatkan terus menerus karena memang wilayah tersebut rawan gempa dan tsunami.

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.