PEMALANG, mediakita.co – Gunung Slamet, yang merupakan gunung berapi “mendadak Erupsi” pada pukul 19.00 WIB Senin (6/4/2020).
Hal ini tentu membuat heboh warganet beberapa wilayah se-Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang terdampak kabut tebal dan hujan abu.
“Namun kabut tebal dan hujan abu di wilayah Randudongkal bukan berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Slamet.”
Petugas Pengamat gunung slamet Luruh Nurcholis menyatakan ” tidak ada gempa letusan pada sore hari, hanya gempa tektonik lokal,” Dikutip dari akun facebook Naelul Ator.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10216856109983731&id=1493701005
“Arah angin dikawah dominan ke arah barat, yang apabila memang mengeluarkan material akan terbawa angin ke arah sawangan, guci dan bumijawa. Dari video atau foto yang tersebar di media sosial dengan narasi, Kabut disertau asap atau abu vulkanik di daerah Randudongkal,” lanjutnya.
“Partikel yang berterbangan lebih cenderung ke embun atau kabut dan masih belum bisa dikonfirmasi kevalidanya, dan jelas bukan abu Gunung slamet”.
“Hingga saat ini status gunung slanet masih level(II) Waspada sejak Agustus 2019.”
Menurut catatan sumber data KESDM, Badan Geologi, PVMG Pos Pengamatan Gunungapi Slamet, tingkat aktivitas Gunung Slamet saat ini memasuki Level II (waspada). Angin bertiup ke arah barat dengan suhu 24,7 hingga 25,9 derajat celcius.
Hingga masyarakat di sekitar kawah puncak Gunung Slamet diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan diminta untuk tidak berada di sekitar area dalam radius 2 kilometer.
Editor : Teguh Santoso