Ini Penjelasanya: Kapan Waktu Yang Tepat Saat Berhubungan ?

SUMBER foto oke lifestyle
SUMBER foto oke lifestyle

NASIONAL, mediakita.co– Wanita membutuhkan waktu untuk pulih setelah persalinan, baik normal maupun caesar. Karena itu, pertanyaan yang sering muncul di kalangan pasangan suami-istri adalah, kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks setelah persalinan?

Berapa lama harus menunggu?

Dokter akan menyarankan ibu yang baru melahirkan untuk tidak berhubungan seks sekitar enam minggu. Saran ini dikemukakan karena pendarahan vagina bisa berlangsung hingga enam minggu setelah melahirkan.

Beberapa wanita yang mengalami kelahiran traumatis atau persalinan dan jahitan vagina yang panjang dapat takut mulai berhubungan seks. Silakan berbicara dengan dokter Anda untuk memastikan semuanya siap secara fisik dan mental, dilansir dari liputan6.co, Senin (29/9/2019).

Kaz melanjutkan, ada perasaan yang berbeda untuk melakukan seks setelah melahirkan. Perasaan seperti, terlalu lelah, ingin fokus menyusui untuk sementara waktu atau mungkin berhubungan seks lagi jika ingin punya anak lagi.

Bacaan Lainnya

Kesalahpahaman dapat muncul jika pasangan tidak mendiskusikan hal ini secara terbuka. Pasangan bisa saja berpikiran, dirinya tidak ‘diinginkan’ lagi karena Anda hanya menginginkan bayi.

Saat berhubungan intim

Ketika telah menunggu dengan sabar dan sama-sama siap, hubungan intim dapat dilakukan. Namun, ada beberapa hal yang patut jadi perhatian:

– Ketika sudah tiba saatnya untuk memulai kembali hubungan intim, dianjurkan untuk melakukannya dengan lebih rileks, dan membuang jauh rasa khawatir.

– Mulailah dengan pemanasan dan bercanda serta komunikasi yang baik. Lakukan aktivitas seks tidak terburu-buru. Nikmati tubuh masing-masing tanpa berharap penetrasi penuh.

– Untuk mengurangi risiko luka pada vagina saat terjadi penetrasi, pertimbangkan penggunaan minyak pelumas khusus.

– Pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Langkah ini efektif mengantisipasi ibu yang belum siap hamil lagi untuk sementara waktu.

– Kesiapan menerima perubahan bentuk tubuh. Payudara ibu mungkin terlihat lebih berisi, dan ada kemungkinan bila tiba-tiba ASI keluar begitu saja saat melakukan aktivitas seks. Suami mesti siap juga terhadap perubahan ini. Bila merasa sungkan, ibu bisa menyiasatinya dengan menyusui bayi terlebih dahulu hingga susu terkuras sebelum berhubungan intim.

– Hindari seks oral pada daerah kewanitaan. Ini dilarang karena ketika suami melakukan rangsangan oral pada vagina, udara bisa masuk ke dalam vagina melalui tiupan yang seringkali tidak disengaja. Udara bisa sangat mudah masuk ke pembuluh darah hahim hingga menyebabkan kondisi medis fatal yang disebut emboli udara.

– Jika saat melakukannya ada rasa tidak nyaman, istri mesti terbuka sehingga suami bisa berhenti dan melakukan aktivitas lain seperti mencium dan memeluk. Jika sudah bisa lagi dan siap, hubungan intim bisa dilanjutkan kembali.

– Hal yang paing utama ketika berhubungan intim kembali setelah melahirkan adalah bersabar, komunikasi dan saling mengerti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.