PEMALANG, mediakita.co- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyelenggarakan seminar online literasi digital dengan tema ‘Kiat Membangun Generasi Emas Indonesia di Era Digital.’ Seminar diadakan pada hari Rabu 10 Agustus 2022 melalui platform digital zoom meeting.
Hadir dalam seminar, empat narasumber kompeten, seperti Anggota Komisi I DPR RI Bachrudin Nasori, Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI. Serta mengundang Sisca Zulistia Ardie, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal dan Professional Coach, narasumber dari kalangan pendidikan Achmad Siswanto, Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta.
Seminar literasi digital ini merupakan inisiasi yang di dukung Kementerian Kominfo RI terhadap program literasi digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Tujuan penyelenggaraan seminar diantaranya, untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis. Untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat.
Untuk memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA. Untuk mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Dilaksanakan dalam beberapa sesi pelaksanaan seminar ini berjalan lancar sejak sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab hingga sesi penutup.
Dimulai dengan membuka room zoom meeting untuk peserta pada pukul 14.00 WIB. Seminar juga dimeriahkan dengan penampilan hiburan band selama 30 menit. Panitia menyampaikan bahwa pelaksanaan seminar tetap melaksanakan prosedur kesehatan.
Anggota Komisi I Bachrudin Nasori, membuka sekaligus mengawali paparan. Dalam paparanya menyampaikan bahwa suatu generasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya, melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya tersebut.
Bachrudin menyebutkan bahwa untuk menyongsong bangkitnya generai emas Indonesia di tahun 2045, diperlukan pembangunan pendidikan dalam perspektif masa depan, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri dan modern, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Dirjen APTIKA Kementerian Kominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan, memberi materi terkait bgaimana menyikapi era disrupsi.
Dalam pemaparannya Semuel menyampaikan bahwa dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi meurutnya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas posisi kita bahwa sedang menghadapi era disrupsi teknologi.
Untuk mengahadapi hal tersebut, Semuel mengajak bersama sama mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Menurutnya bahwa salah satu pilar penting yang mendukung wujudnya agenda trasnformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting didalamnya.
Masih menurut Dirjen APTIKA bahwa sebagai tingkat paling dasar, literasi digital merupakan kemampuan yang paling krusial dalam menghadapi teknologi saat ini untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya mengenal teknologi secara offline dan juga cermat dalam menggunakannya.
Menutup paparannya Semuel mengajak untuk bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Dia meyakinkan peserta bahwa kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia.
Sisca Zulistia Ardie menyampaikan materi berkaitan dengan pemanfaatan teknologi. Menurutnya perkembangan pesat teknologi digital kedepan dicirikan dengan berkembangnya sektor ekonomi, sains dan teknologi, serta sosial budaya.
Terlebih menurut Ketua Tim Penggerak PKK Tegal ini perkembangan bidang ekonomi semakin dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi digital yang secara otomatis meminggirkan pola perdagangan dan aktivitas perekonomian konvensional. Perkembangan pada bidang sains dan teknologi juga sangat pesat seiring ragam inovasi teknologi dan kecerdasan buatan.
Kemajuan teknologi digital mendorong dinamika dan perkembangan bidang sosial budaya. Pendidikan menurutnya memegang peranan penting dalam membangun SDM yang berkualitas untuk pembangunan bangsa.
Sisca melihat bahwa pembenahan kualitas pendidikan bisa dilakukan melalui pembenahan karakter dan kepribadian yang utuh untuk pembenahan layanan pendidikan. Perlu dukungan kualitas pendidikan saat ini yang masih menghadapi tantangan mendasar, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta Achmad Siswanto, memaparkan bahwa salah satu bagian penting untuk menyongsong generasi emas, kita perlu menjadikan kemajuan teknologi untuk menyemaikan etika atau karakter pribadi yang positif.
Menurut Siswanto strategi menyemaikan karakter positif dapat dilakukan dengan menghindari konten pembelajaran yang mengandung unsur penghinaan/intimidasi. Dalam sistem belajar di era digital konsep kemandirian belajar menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan pembelajarannya. Artinya, semangat kemandirian yang meliputi sikap aktif, inisiatif, dan ketekunan dalam belajar harus muncul sebagai luaran dari pembelajaran model online. Pendidikan dan kemajuan era digital musti jadi sarana pengembangan diri (smart people).
Oleh sebab itu, kecakapan IT, kecakapan memberikan informasi yang akurat dan kemahiran membangun iklim humanisme menjadi penting ditampilkan sebagai bagian penting dalam proses pengembangan diri di area digital kini dan ke depan
Paparan materi dilanjutkan sesi diskusi yang berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprize. Acara ditutup dengan memberikan plakat kepada para narasumber secara online sebagai simbolis ucapan terima kasih.
Melalui acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.