Trend Mencari Peluang dan Usaha di Era Digital

JAKARTA, mediakita.co- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat Webinar: “Trend Mencari Peluang dan Usaha di Era Digital.” Seminar hadirkan tiga pembicara mumpuni.

Antara lain, Bachrudin Nasori, Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, serta mengundang Sisca Zulistia Ardie, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal & Pofesional Coach dan juga Muhammad Riza Nurdin, peneliti di Asia Japan Research Institute Ritsumeikan University.

Seminar ini diselenggarakan pada hari Senin, 8 Agustus 2022 melalui platform zoom meeting.

Seminar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Webinar tersebut memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Dirjen APTIKA Kementerian Kominfo.

Mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Bacaan Lainnya

Seminar ini terdiri beberapa sesi: pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup. Dimulai pukul 14.00 WIB dalam seminar ini ditampilkan video-video yang berkaitan dengan literasi digital.

Anggota Komisi I DPR RI, Bachrudin Nasori menyampaikan bahwa era digital adalah suatu masa dimana para konsumen memiliki perjalanan yang benar-benar berbeda dari sebelumnya mereka alami. Kini, calon pembeli yang tertarik setelah melihat suatu produk baru di sosial media dapat langsung memutuskan membelinya berdasarkan ratusan review dan testimoni dari konsumen lainnya.

Inilah salah satu alasan mengapa era digital bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Semuel Abrijani Pangerapan, yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam paparan video menjelaskan bahwa pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya pandemic covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakuakan berbagai aktivitas melalui platform digital, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital.

Kominfo mengemban mandat Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementrian Kominfo berperan sebagai regulator, fasilitator, eskalator di bidang digital di Indonesia.

Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital kementrian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang baik masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital.

Sisca Zulista Ardie Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal & Professional Coach, dalam paparannya beliau menyebutkan beberapa jenis tantangan usaha yang akan dihadapi pada era digital ini adalah seperti transformasi digital, kecepatan, sumber daya manusia, masyarakat yang senantiasa berubah, persaingan yang semakin tinggi, dan zero-surveillance.
Sementara itu Muhammad Riza Nurdin selaku Peneliti di Asia-Japan Research Institut Ritsumeikan University yang menyampaikan bahwa potensi bisnis digital di Jawa Tengah dipengaruhi oleh indeks literasi digital masyarakatnya yang masuk ke dalam kategori sedang.

Menurut data, media yang paling banyak digunakan di Jawa Tengah adalah Whatsapp dan Facebook. Lalu, menurut data potensi masyarakatnya berbelanja online masuk ke kategori ‘Sangat Sering.’ Jadi, peluang untuk usaha digital di Jawa Tengah adalah sangat besar dan bagus.

Setelah paparan materi dari ke empat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Terdapat tiga pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprize.

Panitia memberikan plakat kepada para narasumber secara online sebagai simbolis ucapan terima kasih. Pukul 16.00 acara resmi ditutup oleh MC.

Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.

Pos terkait