ajibpol
KABAR

Konsultasi Publik Proyek Sutet Dengan Warga Pemalang Temui Kata Sepakat

PEMALANG, mediakita.co- Ambisi Presiden Jokowi untuk membangun mega proyek pembangkit listik 35.000 megawat (MW) , bukan hanya isapan jempol. Kemarin, Kamis (8/12), konsultasi publik atas proyek raksasa itu sudah digelar, bertempat di pendopo Kantor Kecamatan Pemalang.

Menurut Sekretaris Kecamatan Pemalang, Ahmadi Setiawan menyebut, konsultasi publik pembangunan Sutet ini merupakan tahapan dari proses pembangunan pembangkit listrik nasional berkapasitas 35 ribu MW. Setelah sebelumnya, telah dilakukan sosialisasi.

” Konsultasi publik merupakan agenda lanjutan, setelah sebelumnya terlebih dulu telah dilakukan sosialisasi. Pada tahap ini (konsultasi publik-red), besaran luas dan letak tanah yang akan terkena proyek ini sudah ada. Jadi forum konsultasi sudah mengerucut dan fokus dimana dan siapa saja pemilik lahan yang akan terkena proyek ini,” jelasnya.

Acara dimulai sejak pukul 14.00 WIB tersebut diikuti seluruh warga yang tanahnya terkait dengan proyek listrik tersebut. Selain PLN, Muspika Kecamatan Pemalang dan Taman, juga hadir Kepala Desa beserta warga pemilik tanah yang terkena proyek tersebut antara lain Kelurahan/Desa Paduraksa, Kramat, Sungapan, Sewaka, Banjarmulya, Penggarit dan Jebed Selatan.

Baca Juga :  Kapolres Pemalang : Bak Terbuka Tidak Boleh Angkut Orang

” Dan Alhamdulilah, seluruh warga secara prinsip telah menyetujuinya. Baik warga yang tanahnya digunakan untuk membangun tower maupun tanah warga yang hanya sebagai lintasan. Untuk warga yang tanahnya di gunakan untuk membangun tower akan terkena pembebasan, sedang warga yang tanahnya dibawah jaringan hanya dikenakan ganti rugi. Semua warga secara prinsip menerima dan setuju,” jelasnya.

Pada tahap ini menurut Ahmadi, belum ada pembicaraan harga. Untuk harga nanti akan ada tim penilai untuk menentukan appraisal atau hasil penilai dari kantor jasa penilai publik (KJPP) yang bekerja sama dengan tim pembebasan lahan untuk menilai berapa harga yang pantas untuk setiap bidang lahan warga yang dibebaskan.

Seperti diketahui, untuk mendukung program pembangunan jaringan listrik 35 ribu MW, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkannya melalui pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV jalur utara Ungaran-Mandirancan.

” Pembangunan SUTET 500 KV jalur utara sangat diperlukan untuk menyalurkan daya sebesar 7.220 MW. Mulai dari PLTU Tanjung Jati B Jepara. PLTU Batang, PLTU Jawa 3 Cirebon, PLTU Jawa 1 Cirebon, dan PLTU Indramayu,” kata Sekretaris Daerah Pemprov Jateng Sri Puryono kepada wartawan di Semarang, Selasa (6/12/16).

Baca Juga :  Arahan Jokowi Untuk Pilkada: Posisi Sulit Jaga Demokrasi dan Taati Protokol Kesehatan

“Pembangunan SUTET 500 KV Tanjung Jati-Batang-Mandirancan-Indramayu-Cibatu Baru membentang sepanjang 591 kilometer,” ujarnya.

Menurutnya, tingkat elektrifikasi di Jawa Tengah mencapai 91,1 persen. Artinya, masih ada 2.853 dusun atau 784 ribuan kepala keluarga yang belum teraliri listrik.

Oleh : Fatah H

Artikel Lainnya