Masih Misteri, Mengapa Pangeran Benowo Memilih Pemalang Sebagai Daerah Persinggahan Terakhir ?

Masih Misteri, Mengapa Pangeran Benowo Memilih Pemalang Sebagai Daerah Persinggahan Terakhir ?
Masih Misteri, Mengapa Pangeran Benowo Memilih Pemalang Sebagai Daerah Persinggahan Terakhir ?

 

PEMALANG, mediakita.co-Meski nama Pangeran Benowo diakui sebagai salah satu leluhur Kabupaten Pemalang, namun hingga kini belum ada pihak yang dapat menjelaskan mengapa Pemalang menjadi daerah persinggahan terakhirnya.

Hal itu mengemuka dalam acara silaturahmi komunitas pemerhati budaya Pemalang dengan Budayawan Ripana Puntasara di Semarang, beberapa waktu lalu, Januari 2017.

Ripana menyatakan bahwa Pemalang disatu sisi menjadi tempat persinggahan penting yang harus dikupas.  “ Mengapa Pangeran Benowo ketika itu memilih Pemalang sebagai daerah persinggahan terakhirnya,” ungkapnya.

“ Ini salah ada satu tugas bagi anak cucu kita wong Pemalng untuk mengungkapnya. Karena tentu hal ini ada sesuatu yang penting. Bagaimana mungkin seorang putra raja (Pangeran Benowo-red), melakukan pengembaraan tanpa alasan yang jelas,” katanya.

Dalam silsilah raja pajang, sepeninggal Sultan Hadiwijaya, Pangeran Benowo gagal menduduki tahta Raja Pajang. Hal itu terjadi lantaran para kerabat kesultanan pajang terbelah pendapatnya dalam menentukan siapa pengganti Sultan Hadiwijaya.

Disini kemudian, muncul banyak spekulasi yang menganggap hal itu sebagai peristiwa yang disebut dengan Pangeran Benowo Gerah ing Penggalihipun. Pangeran Benowo rela melepaskan mandat sebagai pengganti Raja Pajang dan harus menerima dawuh (perintah) raja untuk menempati jabatan baru walau hanya sebagai Bupati Jipang Panolan.

Dalam dokumen sejarah Babat Tanah Jawi disebutkan bahwa setelah kejadian itu Pangeran Benowo pergi ke Sedayu jawa Timur. Selanjutnya kemudian menuju barat hingga di hutan kukulan, sebuah tempat di Daerah Kendal, Jawa Tengah. Bersama para pengiringnya yaitu Kyai Bahu, Kyai Wiro dan dua orang yang tidak disebutkan namanya, dalam perjalanannya, Pangeran Benowo mengukir sejarah penting di wilayah ini.

Hanya sampai disitu, di Daerah Kendal. Sementara, bagaimana Pangeran Benowo melanjutkan perjalanannya hingga di Wilayah Pemalang, sejauh ini tidak ada satu dokumen sejarah yang dinilai runtut. Meski berdasarkan sumber-sumber lisan yang berkembang meyakini sebagai perjalanan Syiar Agama Islam.

Oleh : Bambang Mugiarto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.