Meski Dinilai Ekstrim, Parkour Sudah Merambah Digemari Remaja Pemalang

Meski Dinilai Ekstrim, Parkour Sudah Merambah Digemari Remaja Pemalang
Meski Dinilai Ekstrim, Parkour Sudah Merambah Digemari Remaja Pemalang

PEMALANG, mediakita.co – Di Stadion Mochtar Sirandu Pemalang, sekelompok anak muda sedang berlatih parkour. Mereka melompati tembok, melompati trap-trapan tribun dan ada yang disekitar dinding, kakinya ditendangkan ke tembok untuk melompat ke atas, bahkan sesekali melompat salto dengan mencoba memutarkan badan.

“Itu Parkour namanya. Kita biasa latihan disini setiap hari Sabtu, dan kalau hari Selasa dan Rabu kita latihan di sirkuit Widuri,” kata Nanang (24), salah satu penggemar parkour kepada mediakita.co.

Di Pemalang, menurut Nanang, “penggemar Parkour sudah lama merambah dan jumlahnya lumayan banyak. Setiap latihan, ada puluhan yang datang dan rata-rata masih berusia remaja. Bahkan kita sudah membentuk organisasi komunitas parkour Pemalang sejak tahun 2009 dengan nama “Petakilan”. Petakilan itu singkatan visi kita, peta-itu berarti gambaran, sedang ti itu tujuan, lan itu landing. Artinya gambaran untuk landing yang menjadi tujuan kita,” terangnya.

Meski baru di Indonesia, terlebih di Pemalang, Parkour sebenarnya sudah ada sejak dulu. Saat ini menjadi populer ke seluruh dunia diperkenalkan oleh David Belle dari Prancis. Terinspirasi dengan cerita kepahlawanan, David yang lahir di keluarga pemadam kebakaran memutuskan mendalami latihan halang rintang dan cara alami yang akhirnya dikenal dengan nama Parkour.

Menurut Nanang, pemuda asal Kebondalem yang dikomunitas parkour ini di tuakan mengatakan “ Sebenarnya parkour ini adalah olah raga. Tapi karena tergolong baru, maka kebanyakan orang tua masih salah menilai dan menganggapnya sebagai hal yang berbahaya dan ekstrim,” ungkapnya.

Sperti diketahui, kebanyakan orang menilai olah raga ini sebagai hal berbahaya karena gerakannya yang tergolong ekstim dan tak jarang yang merasa miris melihatnya. Maka di beberapa tempat, ada anak yang melakukan hobi ini dengan cara sembunyi-sembunyi dari orang tua yang tidak menyetujui kegiatan hobi ini.

BACA JUGA :
Besok Panwas Umumkan Putusan, Bupati Tegaskan Tidak Boleh Ada Intervensi
Akibat Himpitan Ekonomi, Setres Nekat Curi Helm di Pasar Kajen
Yakin Lolos di Panwas, PKS Optimis Agung-Afif Konstestan Pilkada Nomor Urut 3

Dengan adanya wadah bagi penggemar Parkour, masih kata nanang, “ kita bisa berbagi pengalaman atau cara-cara bermain Parkour yang aman. Sepanjang dilakukan dengan benar, seperti melakukan pemanasan sebelum bermain, dan mengetahui dasar teori gerakan yang menjadi prinsip bermain, maka resiko kecelakaan bisa di minimkan,” tegasnya.

Sementara, Petakilan dengan komunitas penggemar Parkour Pemalang sudah cukup dikenal di tingkat Jawa Tengah. Melalui wadah inilah para penggemar Parkour Pemalang sering terlibat dalam event-event yang ada. (Asep)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.