Ongol Ongol Galau, Jadi Idola Pengunjung

festival jajanan rakyat

Pekalongan, Mediakita.co- Ratusan kudapan tradisional dipamerkan pada acara Festival Jajanan Rakyat 2015 Kabupaten Pekalongan (20/8). Salah Satu Jajanan pasar yang menajdi idola adalah ongol-ongol galau.

Berbagai varian kudapan yang berkembang di masyarakat dengan berbahan dasar dari beras, beras ketan, ketela pohon, ketela umbi hingga buah labu mendominasi pameran jajanan ini seperti renginang beras hitam, kue talam dari ketela kuning dll.

Makanan camilan yang disajikan adalah makanan yang ada di desa masing – masing, yang memiliki kekhasan yang didaerah lain tidak memiliki. Bahkan makanan tersebut potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi.

Salah satu jajanan pasar yang menarik pengunjung adalah Ongol – Ongol Galau. Nama yang diberikan dari perasaan kurang pas dalam hati jika sehari tidak makanan ini. Disamping sehat makanan lawas ini juga memiliki rasa gurih manis dan mengenyangkan sehingga pantas untuk digunakan pengganti makan pagi.

Albe (40)  salah satu pengunjung yang gemar jajan ongol ongol menuturkan“ Ongol ongol ini juga sangat cocok untuk mereka yang menjalankan diet karena memiliki sifat mengenyangkan tahan lama” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Sementara itu Ketua Panitia Drs. Ali Riza, MSi menyampaikan acara festival jajanan pasar ini diselenggarakan Pemkab dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan Repubik Indonesia serta Hari Jadi kabupaten Pekalongan. “Disamping itu kegiatan ini bertujuan untuk menemukan dan mengenalkan jajanan rakyat yang hidup dan berkembang dimasyarakat sehingga akan menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan pada diri masyarakat Kabupaten Pekalongan” Ujarnya.

Ali Riza Menambahkan, adapun Peserta yang ikut berpartisipasi di festival jajanan rakyat ini sebanyak 285 desa se Kabupaten Pekalongan, setiap kontingen mengirimkan 2 hingga 3 jenis makanan sehingga festival jajanan yang disajikan mencapai kurang lebih mencapai 600 an jenis makanan. “ Oleh karena itu dengan melimpahnya jenis jajanan rakyat ini maka pihaknya juga melakukan indentifikasi sebagai usaha untuk pelestarian dan agar mudah mengenalkan kepada seluruh masyarakat “ terangnya.

(MK 011)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.