JAKARTA, mediakita.co — Pemerintah sudah seharusnya memperhatikan nasib Budayawan yang telah berjasa mengembangkan budaya Indonesia. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Penasihat Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi.
Seto Mulyadi menginginkan hal yang dialami Suyadi atau dikenal sebagai Pak Raden tidak menimpa pada budayawan Indonesia lainnya.
“Kami mohon kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghargai tokoh-tokoh Pak Raden,” kata Seto Mulyadi di Jakarta, dikutip dari suaramerdeka.com. Sabtu (31/10).
Menurut dia, Pak Raden merupakan seorang pahlawan yang berjasa membangun karakter bangsa melalui karya-karyanya. Nyatanya idak ada perhatian atas keadaan ekonominya.
“Ini harus jadi perhatian kita semua jangan sampai ada budayawan saat masa jayanya sangat populer, tapi jelang usia lanjut alami permasalahan ekonomi,” kata Kak Seto.
Dia menjelaskan saat ini ada ketimpangan antara pelaku seni yang mengembangkan budaya semisal Pak Raden dan pelaku seni lain yang sering tampil di televisi.
Pada akhir hayatnya Pak Raden hidup di sebuah rumah tipe 91 pada kawasan padat penduduk Petamburan. Rumah dua kamar itu terletak pada gang kecil yang hanya bisa dilewati sepeda motor.