Internasional, Mediakita.co,- Pesan berbagai pihak tetang pentingnya menjaga jarak dengan orang lain, selama pademi Covid-19, yang ditayangkan melalui berbagai media menyebut bahwa jarak aman berkisar 1-2 meter.
Anjuran jarak tersebut kini sanggah oleh hasil penelitian terbaru yang diungkap oleh peneliti pemerintah di Provinsi Hunan yang bertugas melakukan investigasi kasus Covid-19 secara kluster. Demikian seperti dilansir South China Morning Post.
Investigasi mereka berawal dari kasus yang terjadi pada saat mudik tahun baru china, 22 Januari 2020. Seorang penumpang, sebut saja “A”, duduk di baris ke dua dari belakang, dalam bis jarak jauh.
Pemerintah Cina belum menyatakan pandemi Covid-19, ketika “A” sudah merasa sakit saat dalam perjalan tersebut, sehingga dia dan kebanyakan penumpang bus tidak menggunakan masker.
Di Cina, bis wajib dipasangi kamera. Hasil rekaman saat “A” ada dalam bis menjadi bukti yang beharga bagi peneliti untuk mengetahui penyebaran virus dalam bis yang tertutup.
Virus, menurut para peneliti, mampu bertahan selama 30 menit, dan bisa terbawa hingga 4,5 meter.
Walau demikian, penelitian itu menyisahkan berbagai pertanyaan. Misal, kenapa orang yang berada persis bersebelahan dengan pembawa virus tidak terjangkit covid-19.
“Pengetahuan kita tentang penyebaran virus corona ini masih terbatas,” ujar seorang dokter di Beijing. (sf/Mediakita.co).