Pemalang, mediakita.co – Freestyler Pemalang protes alih fungsi Sirkuit Widuri yang sebagian menjadi warung bilik jajanan. Kondisi sirkuit widuri yang tak terawat, mendatangkan sejumlah pihak yang memanfaatkan untuk fungsi lain.
Dimas bangkit (22) anggota Freestyler Pemalang yang namanya sedang moncer di tingkat nasional, protes lantaran sirkuit cross telah alih fungsi untuk tempat berjualan bahkan warung permanen. “Sirkuit cross dan roadrace sudah tak terawat, rumput ilalang tumbuh tinggi. Setiap orang bisa masuk lintasan bahkan saat ada latihan race,” ujar dia
Dimas juga menyoal sirkuit yang banyak digunakan untuk latihan mobil. Bahkan aspal di sirkuit freestyle banyak krikil yang berserakan. “Kalau kondisinya demikian sangat membahayakan freestyler. Padahal sirkuit sekualitas ini, satu-satunya di Pantura dari Cirebon hingga Kendal,” tandas dia.
Dimas berharap fungsi sirkuit widuri dikembalikan kepada fungsi asalnya.
Balapan liar yang terjadi di luar sirkuit jumlahnya meningkat, lanjut dimas, bisa disebabkan karena tak berfungsinya sirkuit tersebut.“Ini asset wisata kebanggaan orang Pemalang. Sirkuit ini 3 in 1 satu lintasan terintegratif. Lintasan roadrace, freestyle, cross dan offroad,” tandas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pemalang, Sapardi, saat dihubungi Mediakita.co, mengatakan sirkuit pemalang tidak pernah berubah fungsi. Memang sebagian digunakan untuk warung. “Tetapi masih ada lahan-lahan. Untuk area cross masih bisa digunakan. Bahkan beberapa waktu lalu sempat digunakan untuk arena off road,” kilahnya.
Sedangkan jalan berkerikil di area freestyle tengah menjadi perhatiannya. “Sudah kami perhatikan untuk dilakukan perawatan,” ujarnya.
Tentang sirkuit yang digunakan untuk latihan mobil, pihaknya tengah menyusun instrument pelarangan.”Pendekatan persuasif gagal, akan kita bikin larangan dan memasang spanduk-spanduknya. Lalu lalang orang akan kita gencarkan penyuluhan dan sosialisasi, pendekatan persuasive dulu,” pungkas dia.