Parakan, Mediakita.co,- Sendra tari “Hanacaraka”, dimainkan secara apik oleh Siswa SMA Negeri 1 Parakan, Rabu (18/12/19). Penampilan sendra tari tersebut, merupakan bagian dari acara memeriahkan hari ulang tahun ke-36 SMA Negeri 1 Parakan.
Cerita mengenai asal muasal aksara Jawa, berawal dari keberanian tokoh Aji Saka dari Bumi Majeti, yang menantang raja raksasa jahat pemakan manusia, Prabu Dewata Cengkar. Terpanggil untuk melawan angkara murka yang terjadi di Medang Kamulan, Aji Saka menantang Prabu Dewata Cengkar dalam pertarungan. Di akhir, Aji Saka mampu mengalahkan raja raksasa itu.
Saat Aji Saka diangkat menjadi penguasa di Medang Kamulan, ia mengutus utusannya untuk mengambil pusaka yang dititipkan di Tanah Jawa. Namun, kesetiaan abdi Aji Saka untuk menjaga pusaka tersebut, berbuntut pertarungan antarkedua abdi, Dora dan Sembodo. Sama-sama sakti, keduanya saling bunuh dan akhirnya mati.
Sadar bahwa pusaka yang diinginkannya tidak datang, Aji Saka memutuskan pulang ke Bumi Majeti. Ia terperanjat, menemukan jenazah kedua abdinya, karena kesalahpahaman. Untuk mengenang kesetiaan abdinya, Aji Saka membuat puisi Hana caraka, data sawala, padha jayanya, maga bathanga, yang memiliki arti Ada dua utusan, yang saling berselisih. sama jayanya, inilah mayat mereka. Jika dibaca menjadi aksara Jawa “Hanacaraka”.
Menurut Arinda, melalui persembahan Sendra tari “Hanacaraka” diharapkan masyarakat Parakan yang menonton, mengetahui cerita hadirnya aksara Jawa tersebut.
Selain sendra tari, berbagai kegiatan diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Parakan. Dimulai pada hari Jumat lalu (13/12/19), lewat acara jalan santai. Lalu hari Senin dan Selasa, diisi Fung Games, Parade Band, dan donor darah. Hari terakhir, Rabu ini, pihak sekolah mengundang perguruan tinggi untuk ikut dalam ekspo.
“Kami mengundang 25 perguruan tinggi dari Jateng-DIY, untuk ikut ekspo di sekolah kami,” ucap Waka Humas SMA Negeri 1 Parakan Dono Nugroho. Diantaranya yang hadir adalah UKSW Salatiga, Stikubank Semarang, UAD Yogyakarta, Universitas Sanata Darma, dan Stikes Notokusumo, STIE SBI, dan Universitas Terbuka. (sf/Mediakita.co).
