Warga Resah Praktek Maksiat di Pasar “Bowong”

Siang menjajakan hewan ternak sedangkan malamnya digunakan untuk menjajakan diri, itulah fenomena di Pasar Hewan Randudongkal.
Siang menjajakan hewan ternak sedangkan malamnya digunakan untuk menjajakan diri, itulah fenomena di Pasar Hewan Randudongkal.

Randudongkal, Mediakita.co – Siang menjajakan hewan ternak sedangkan malamnya digunakan untuk menjajakan diri, itulah fenomena di Pasar Hewan Randudongkal.

Lokasi pasar hewan tersebut diduga menjadi lokasi prostitusi, khususnya ruko bagian dalam beralih fungsi menjadi warung remang-remang. Alunan musik karaoke mulai mengalun padahal baru pukul 14.15 WIB.

Hal itu menjadi buah bibir masyarakat setempat, H. Kusnanto (55) misalnya, salah satu pedagang sapi ini mengungkapkan bahwa aktivitas prostitusi masih berjalan. “Sampai sekarang masih ada kegiatan semacam itu, dan belum ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menutup lokalisasi itu,“ ujarnya

Masyarakat yang bertransaksi hewan di pasar itu pun merasa resah dengan keberadaan prostitusi tersebut, mengingat keberadaannya membawa pandangan negatif bagi pasar hewan itu, seperti diungkapkan Joko (47) “ iya resah, karena kan masyarakat sudah menilai negatif tempat ini dengan menyebutnya sebagai pasar Bowong, singkatan pasar kebo lan wong,” ungkapnya.

BACA JUGA :
Legenda Sigeseng, Misteri Pohon Jambu dan Makam Syekh Salamudin Bebas Banjir
Sebuah Mobil Sedan Ringsek Akibat Kecelakaan di Jalur Pantura Tegal
Dolar AS Menguat, Pengusaha Kerupuk Mlempem

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kecamatan Randudongkal pun tidak dapat dimintai keterangan. Menurut staf kecamatan, Camat sedang rapat di Kota Pemalang sementara Bagian Humas pun memilih diam bila ditanya menyangkut lokalisasi di Pasar hewan di Randudongkal tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.