Warganya Paling Banyak Terdampak Kerusuhan Wamena, Pemerintah Toraja dan Toraja Utara Tetap Bungkam

Kerusuhan Wamena

Papua, mediakita.coKerusuhan Wamena menelan 30 jiwa meninggal dunia, puluhan luka – luka dan ribuan orang mengungsi. Sebagian besar mereka yang mengungsi adalah mereka yang berasal dari luar Wamena, salah satunya dari Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara Sulawesi Selatan.

Menurut informasi dari kontributor mediakita.co di Wamena bahwa ada tiga warga asal Toraja yang meninggal dunia dalam kerusuhan di Wamena dan ratusan yang mengungsi di tempat – tempat penampungan. Rumah dan tempat – tempat usaha mereka di bakar oleh massa.

‘Di sini banyak sekali orang – orang dari Toraja yang mengungsi, dua orang meninggal dunia dan ada swalawan milik orang toraja yang dibakar’ ungkap konstributor mediakita.co di Wamena.

Dikatakan bahwa selain warga pendatang dari Toraja yang menjadi korban banyak juga yang dari Makassar, Jawa dan Sumatera. Para pemerintah dari daerah – daerah tersebut telah mengirimkan bantuan untuk warganya yang terdampak.Bahkan pemerintah – pemerintah tersebut memfasilitasinya jika warganya ingin kembali ke kampong halaman mereka.

‘Korban – korban yang ada di sini ada juga dari daerah – daerah lain tapi pemerintah daerah mereka telah mengirimkan bantuan, bahkan akan menanggung biaya mereka jika ingin pulang ke kampung halaman mereka’ ungkap sang kontributor.

Bacaan Lainnya

‘Namun dari Pemerintah Kabupaten Toraja dan Toraja Utara belum ada sama sekali, padahal banyak sekali orang – orang Toraja di sini yang jadi korban’ ungkapnya lagi.

Ia juga mengungkit keherenannya kenapa Pemerintah Tana Toraja dan Toraja Utara tidak ada perhatiannya sama sekali, padahal pendapatan Toraja banyak sekali disumbang oleh para perantau dari Papua.

‘Heran saya dengan Pemerintah Toraja dan Toraja Utara yang tetap bungkam dan tidak memberikan perhatian apa pun, padahal Pantunu (penyumbang binatang kurban) paling besar dari Papua’ katanya.

Perlu diketahui bahwa pendapatan asli Toraja dan Toraja Utara paling besar disumbang dari pemotongan hewan dalam acara – acara adat Toraja seperti pemakaman, pernihakan, ucapan syukur, dll.

Sang kontributar pun menyindir katanya, ‘Heran saya dengan Pemerintah Toraja ini kalau pantunu dan meminta bantuan cepat tapi tidak ada perhatian sedikit pun kepada warganya yang menderita bahkan kehilangan nyawa di rantau khususnya di Wamena ini’.

Penulis: Piter Randan B/mediakita.co

.

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.