Harga Cengkeh Naik, Petani Cengkeh Pulosari Mbojo Loro

Harga Cengkeh Naik, Petani Cengkeh Pulosari Mbojo Loro
Harga Cengkeh Naik, Petani Cengkeh Pulosari Mbojo Loro

PEMALANG, mediakita.co – Musim kemarau panjang yang tengah berlangsung hingga saat ini bagi petani cengkeh di Wilayah Moga dan Pulosari memberi nilai ekonomis tersendiri. Meskipun tidak panen raya, harga cengkeh yang naik dalam 15 hari terakhir, dari Rp. 25.000,- /kg menjadi Rp. 32.000,-/kg saat ini disambut gembira.

Salah seorang petani cengkeh Desa Karangsari Kecamatan Pulosari, Welus (59), mengaku hari ini ke kebun dan memanen cengkeh miliknya karena harganya naik. Padahal, setengah bulan yang lalu masih Rp. 25.000,- perkilogram. “ Sekarang harga cengkeh basah di petani seperti saya Rp. 32.000,- per kilo. Kalau harga cengkeh kering saat ini Rp. 100.000,- per kilo,” katanya.

Tanaman cengkeh di desa Karangsari sudah tidak banyak lagi seperti pada tahun70 an. Pasca anjloknya harga cengkeh di petani dengan adanya Kepres tata niaga cengkeh, petani setempat menebang masal tanaman cengkeh yang sebelumnya menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Pemalang.

Di Kecamatan Pulosari, menurut Welus, hanya 3 Desa yang masih agak banyak tanaman cengkeh yaitu Desa Nyalembeng, Desa Karangpoh dan Desa Temanggal. Sedangkan di desa lainnya di wilayah Kecamata Pulosari relative tinggal sedikit karena hanya ada di tanah-tanah kurang produktif dan biasanya di dataran yang miring.

“Yang berbuah saat ini tanaman yang tumbuh di tanah lincad (tanah liat-red). Dan tanaman yang di tanah hitam, belum berbuah. Baru sekitar 25 % nan yang berbunga. Tapi dengan musim kemarau saat ini yang panjang, tahun depan Insya Allah akan panen Raya. Sing tandurane akeh ya bisa mbojo loro mbesuk mas, ” ungkapnya berkelakar.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA!

Bocah 4 Tahun Cari Barang Bekas Buat Jajan
Artis Dangdut Asal Pemalang Dina KDI Memilih Jomblo
Ngaku dibegal, Komplotan Penipu dibekuk

Seperti diketahui, daerah Moga dan Pulosari di era tahun 70 an pernah menjadi salah satu kawasan ekonomi yang cukup kuat di kabupaten Pemalang dengan hasil produksi tanaman cengkeh unggulannya masa itu.  Harga cengkeh saat itu Rp 70.000 per kilogram, hampir menyamai harga emas yang berkisar Rp 80.000- Rp 90.000 per gram. Dengan harga yang melangit, petani cengkeh di wilayah itu bagai panen emas. Harga mobil setara dengan 1,5 karung cengkeh atau setara dengan 75 kilogram cengkeh. (R-01).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.