Anak Mantan Teroris Berkumpul Dengan Lingkar Perdmaian Lamongan, Ada Apa ?

Anak Mantan Teroris Berkumpul Dengan Lingkar Perdmaian Lamongan, Ada Apa ?
Anak Mantan Teroris Berkumpul Dengan Lingkar Perdmaian Lamongan, Ada Apa ?

LAMONGAN, mediakita.co- Yayasan Lingkar Perdamaian dan pondok pesantren Al-Islam bekerja sama dengan forum silaturrahmi pelajar dan mahasiswa mengadakan pertemuan dengan tema “Menilik Sejarah Perkembangan Islam di Desa Tenggulun”, Kamis, (06/06).

Pertemuan yang diadakan di aula sebelah Barat Masjid Al-Muttaqin sekitar jam 09:00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 30 lebih peserta, baik pelajar maupun mahasiswa.  Peserta nampak antusias dengan acara yang pertama kali diusung oleh yayasan ini di tengah pandemi corona.

Ada dua pembagian yang dibicarakan, pada tahun 1963 hingga 1980 sekian dijelaskan oleh Muhammad Chozin selaku ketua pondok pesantren Al-Islam, dan tahun 2000 ke atas disampaikan oleh Ali Fauzi selaku Direktur Lingkar Perdamain sebagai pembicara kedua.

“Sejarah perkembangan Islam di Desa Tenggulun pada tahun 1963-1980 sekian akan Saya sampaikan dan tahun 2000 ke atas akan disampaikan oleh Ali Fauzi,” jelasnya di sela-sela materi yang disampaikan Muhammad Chozin.

Acara ini bukanlah kegiatan seperti biasanya seperti outbound, tapi karena pandemi, maka kegiatan berkolaborasi dilakukan di bawah naungan Lingkar Perdamaian.

“Dua (2) tahun kemarin di Pacet, kita koordinasi dengan Polres Pacet dibantu untuk menyiapkan tempat, tapi karena di tengah covid-19 ini, kita melibatkan Pondok Al-Islam di tempat seperti ini,” jelas Ali Fauzi selaku Direktur Lingkar Perdamaian.

Rencananya, mereka tahun ini akan megajak anak perempuan ikut serta, dengan jumlah keseluruhan 80 anak.

“Jadwal tahun ini sebenarnya kita mau ngajak yang perempuan, ada sekitar 80 orang,” kata Ali Fauzi.

Acara yang digagas oleh Lingkar 1 (satu) tahun sekali ini adalah kegiatan yang bersinergi dengan kepolisian. Hal ini dilakukan sebagai upaya edukasi anak keluarga mantan teroris, baik dari segi motivasi maupun kebangsaan.

“Kita tanamkan sikap seorang muslim, sikap sebagai seorang warga negara bisa hidup berbangsa, menyatu dengan masyarakat Indonesia” Jelasnya.

Ali Fauzi menambahkan, bahwa kegiatan yang mereka lakukan sangat terbuka dengan media.

“Kita tidak tertutup dengan media, karena memang ini program bagus mengenai edukasi terhadap keluarga, anak-anak mantan teroris,

Penulis : Shobikhatul Fakhriyah

Pos terkait