Benarkah Uang Tunai Dapat Sebarkan Virus Corona ? Ini Penjelasannya

Benarkah Uang Tunai Dapat Sebarkan Virus Corona ? Ini Penjelasannya
Benarkah Uang Tunai Dapat Sebarkan Virus Corona ? Ini Penjelasannya

NASIONAL, mediakita.co– Ditengah upaya menahan, menyusun strategi percepatan penanganan dan pencegahan penularan virus corona, berkembang spekulasi tentang penggunaan uang kertas sebagai media menularkan virus corona.

Merujuk pada pengalaman di wuhan, china, karena uang tunai disinyalir berpotensi terinfeksi virus corona, bank sentral Tiongkok diberitakan sempat menghancurkan uang tunai. Namun, uang kertas yang dihancurkan itu diprioritaskan yang berasal dari daerah berisiko tinggi terinfeksi covid-19 seperti Wuhan, rumah sakit dan pasar.

Sejalan dengan itu, semua bank di Tiongkok diminta membersihkan uang tunai dengan disinfektan, sinar ultraviolet dan ditempatkan di ruangan bersuhu tinggi. Selanjutnya, uang tersebut diwajibkan untuk disimpan selama 7 hingga 14 hari sebelum dilepas ke konsumen.

Hal itu dilakukan lantaran pemerintah Tiongkok tidak mau mengambil risiko penyebaran virus corona melalui uang kertas.

Dikutip dari CNN Internasional, covid-19 memang tidak bisa menular melalui benda mati. Namun, penderita dapat menularkan virus corona melalui cairan seperti ludah atau keringat ketika memegang benda mati.

Bacaan Lainnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir penggunaan uang kertas dapat menularkan virus corona. Karena itu, masyarakat diimbau menerapkan pembayaran nontunai.

Dilansir katadata.co.id, dikutip dari The Telegraph, covid-19 kemungkinan dapat menempel di permukaan uang kertas selama beberapa hari. Belum ada penelitian terkait hal itu.

Namun, Bank of England juga mengakui bahwa uang tunai dapat membawa bakteri atau virus. Karena itu, WHO mengimbau konsumen mencuci tangan setelah menyentuh uang kertas.

Menurut studi di New York pada 2017, pada uang kertas ditemukan DNA hewan peliharan, jejak obat-obatan, bakteri hingga virus. Meski begitu, bukan berarti uang tunai berbahaya bagi kesehatan.

“Kami tahu bahwa uang sering berpindah tangan dan dapat menyimpan semua jenis bakteri dan virus,” kata juru bicara WHO kepada Telegraph, Rabu (4/3/2020), dikutip mediakita.co dari liputan6.com, Minggu (15/03/2020).

“Jalur penularan utama adalah melalui tetesan (droplets),” kata Prof Jürgen Haas, kepala obat infeksi di University of Edinburgh. “Tetesan ini dihasilkan oleh batuk, dan dapat secara langsung menginfeksi orang lain melalui infeksi di udara, atau melalui penularan melalui tangan serta permukaan lainnya.”

Hass menjelaskan bahwa virus corona dapat bertahan pada permukaan mati untuk “waktu yang cukup lama,” meskipun tidak ada yang tahu persis berapa lama, karena Covid-19 masih sangatlah baru.

Minggu lalu, CNN Indonesia melansir bantahan dari juru bicara World Health Organization (WHO), Fadela Chaib. Dia membantah pihaknya menyebut uang tunai sebagai salah satu media penularan Virus Corona atau Covid-19.

Hal itu disampaikan untuk mengklarifikasi pernyataan dalam sebuah artikel yang dikutip secara luas di media Inggris.

Bahwa WHO menyatakan kemungkinan uang kertas sebagai media penyebaran virus dapat menempel di permukaan uang selama beberapa hari.

Sumber yang sama, mengutip  dari MarketWatch, Chaib mengaku tidak pernah mengklaim hal demikian. Menurutnya, terdapat kesalahan interpretasi antara pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan WHO.

“WHO tidak mengatakan uang kertas akan mentransmisikan Covid-19, kami juga tidak pernah mengeluarkan peringatan atau pernyataan tentang itu,” kata Chaib melalui surel.

“Kami ditanya apakah kami pikir uang kertas dapat mengirimkan Covid-19, dan kami mengatakan Anda harus mencuci tangan setelah memegang uang, terutama jika memegang atau makan makanan,” tambahnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat percaya bahwa persebaran Covid-19 terjadi dari orang ke orang, antara orang-orang yang berjarak kurang dari 2 meter, dan melalui ‘cipratan’ yang dihasilkan saat orang sakit batuk atau bersin.

Meski demikian, sumber-sumber terkait mengimbau masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan uang tunai dalam melakukan transaksi.

Dirangkum dari berbagai sumber, untuk mencegah terhadap resiko penularan penyakit dan virus, pengguna disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik. Terutama setelah memegang uang tunai dan sebelum makan.

Disarankan, jika sabun dan air tidak tersedia, lebih baik jika menggunakan pembersih tangan minimal mengandung 60% alkohol. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air jika tangan tampak kotor.

 

Oleh : Redaksi mediakita.co/01

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.