Klik, intrik dan sabotase diketahui sejak pencalegan. Dicegah masuk ke pusat, secara tidak langsung dengan dalih tertentu sudah terlontar melampaui mekanisme internal. Seperti gelar Haji dlm DCT berubah jadi K pada Kertas Suara. Termasuk dinamika luar biasa saat memilih Pimpinan MPR-RI yang harusnya dari PDI Perjuangan.
Pemilihan pimpinan DPR, koalisi kami menang telak, tetapi sewaktu memilih pimpinan MPR-RI, kalah tipis (hanya) 2 suara. Heran ?! Saya juga, mengikuti proses dari awal mula… Bung Conny lagi-lagi memberi info bahwa aku masuk Komisi VI: Bidang Indagkop & BUMN. Katanya sesuai backgroundku, Alhamdulillah.
Tahun 2008-2020. Loncat ke waktu gaul lagi dengan Bung Conny Cs. Kadang kami ketemu senior dan pasti membuat janji silaturahmi dengan keluarganya di Jl. Cemara, Jogja. Saat itu, 2013 aku mendapat (lagi) penugasan dengan SK Ketum dan MasTjahjo sebagai unsur Ketua DPD Banten. Pada tahun2014, Bung Conny kelewat sibuk dan nampak lelah.
Perjalanan perjuangan. Dalam Pilpres 2014, luar biasa sumbangsihnya. Keunggulan Jokowi-JK sudah paten, dan pemikir strategi pemenangan yang mondar-mandir antara Jl Subang dan Jl Kusuma Atmadja (Safe House), tidak bisa dinihilkan. Kelelahan fisiknya sudah begitu kasatmata, dan hanya diketahui seorang kawan alm. Anthoes, asisten pemijatnya.
Sudah tentu Bung Anthoes yang paling depan urus badanmu, sebisanya Bung. Dia yang selalu borehin (membaluri) sekujur badanmu, menyaksikan ada tanda dipunggungmu, yang pernah aku laporkan secara pribadi sewaktu kita ketemu di rumahmu (biarkan menjadi rahasia). Al Fatihah utk Mas Bro Anthoes Budi Santosa, RIP.
Selanjutnya di 2015 saya ingat suasana optimis saat bekerja keras sesuai arahan DPP. Hasilnya selalu diatas 50% dari semua pilkada pada 2016, 2017. Seperti dari zero Fraksi di DPRD, kita masih mendapat kepercayaan rakyat sehingga memenangi beberapa spot dinamis: Kota, Kabupaten dan Provinsi. Puja dan Puji Tuhan. (Pada gilirannya semua akan dibuka).
Di Dekat Kekuasaan Tetap Jaga Jarak
PROF. DR. CORNELIS LAY, MA. ditulis dengan huruf kapital sebagai tanda yang masih bisa diberikan untuk penghormatan.
Terbayang, wajahmu sangat ceria semenjak berjarak dengan klik dan intrik politik. Cerah dan melegakan hati keluarga, famili dan shohibmu. Kakakmu yang single mendampingi, bercerita tentang kondisimu yang jauh lebih baik dan juga doa ponakan-ponakanmu yang indah untuk oom. Kiranya Tuhan mencintaimu! Conny…
Selamat Jalan Kawan
Bung Conny yang aku kenal….
Hari ini 6 September adalah tanggal lahirmu.
Selamat jalan, 5 Agustus yang lalu, dikau pulang kepelukan-NYA. Pusaramu masih basah dan jasa baikmu akan selalu dikenang oleh kawanmu dari segala lapisan. Sikap pemihakan dengan alasan yang rasional-intelek, kiranya akan menjadi teladan yang paripurna.
Penulis : Janu Wijayanto/mediakita.co