Di Korea Selatan Pembatasan Sosial Lebih Efektif Dibanding Lockdown. Ini Rahasianya!

Korea Selatan (Sumber - Pikiran Rakyat)

Internasional, mediakita.coKorea Selatan adalah negara yang cukup banyak warganya terinfeksi covid 19. Hingga kini total penderita covid 19 di Negeri Ginseng tersebut berjumlah 10.591. Namun yang menarik bahwa penambahan pasien baru di Korea setiap harinya semakin menurun setiap harinya padal negara tersebut tidak memberlakukan lockdown.

Jumlah kematian pun terhitung cukup rendah hingga kini kematian di Korea Selatan hanya 225 orang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia yang sudah mencapai 459 orang. Padahal Korea Selatan terhitung lebih dahulu terpapar covid 19. Tingkat kesembuhan di Korea Selatan juga cukup tinggi

Korea Selatan sempat menjadi sorotan karena negara tersebut tidak memberlakukan lockdown melainkan hanya pembatasan sosial. Meski demikian negara tersebut dianggap cukup berhasil dalam menngendalikan penyebaran covid.

Seperti dilaporkan dari https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries bahwa tingkat penambahan kasus baru dalam satu minggu terakhi hanya berkisar 20 – 27 kasus baru. Itu artinya bahwa pembatasan sosial yang dilakukan di Korea Selatan cukup berhasil.

Menurut Profesor Gil H. Park, Direktur Komunikasi Strategis Universitas Daegu mengatakan bahwa pembatasan sosial lebih efektif daripada lockdown.

Bacaan Lainnya

“Pemerintah memikirkan masyarakat, tapi masyarakat juga mendengarkan pemerintah untuk mencegah bertambah banyaknya jumlah pasien covid-19,” kata Profesor Park dalam diskusi virtual bersama Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengenai covid-19 di Korea Selatan, Selasa 14 April 2020 seperti dikutif dari Medcom.Id.

“Karenanya, pemerintah hanya meminta masyarakat melakukan pembatasan sosial. Dan itu lebih efektif daripada lockdown,” imbuhnya.

Dalam diskusi tersebut turut hadir pula Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. Dia menceritakan apa yang dilakukan pemerintah Korsel dan bisa menjadi contoh untuk Indonesia dalam menghadapi covid-19.

“Setelah menetapkan status merah untuk wilayah Daegu, masyarakat mulai mendengarkan pemerintah. Mereka berdiam di rumah sehingga tidak diperlukan lockdown, padahal sebelumnya permintaan untuk lockdown di sana cukup kuat,” imbuhnya.

Di Indonesia sendiri beberapa daerah telah melakukan PSBB seperti DKI Jakarta dan sebagian Jawa Barat. Namun warga masyarakat banyak yang tidak menaati pemberlakuan pembatasan sosial tersebut.

Hal ini terlihat dari membludaknya antrean – antrean di beberapa stasiun KRL dan banyaknya kerumunan warga yang terpaksa harus dibubarkan polisi. Kelihatan sekali bahwa warga negara Indonesia sangat berbeda dengan Warga Korea Selatan dalam hal ketaatan kepada Pemerintah. Sementara itu kasus baru terus bertambah tak terbendung seiring dengan tingkat kematian.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.