Dindikbud Pemalang Persiapkan Sekolah Piloting, Begini Ketentuanya!

PEMALANG, mediakita.com – Untuk mempersiapkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tatap muka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang telah menyiapkan sebanyak 25 SD dan 17 SMP untuk sekolah piloting. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindikbud Kabupaten Pemalang Ani Khasanah.

Saat ditemui di ruangannya, Ani menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah saat KBM tatap muka dimasa pandemi covid-19, antara lain sarana prasarana, kesiapan sekolah, izin orang tua dan izin dari pemerintah.

“Sarana-prasarana tersebut sesuai dengan protokol kesehatan, karena syarat untuk pelaksanaan tatap muka itu harus ada izin orang tua, sehingga sekolah- sekolah ini sudah mempunyai surat izin dari orang tua yang mengijinkan kalau putra -putrinya untuk bisa melaksanakan tatap muka dan izin dari pemerintah”, kata Ani, Rabu, (3/3/2021).

Selain harus menyiapkan dari sisi metode maupun pedoman KBM tatap muka, lanjut Ani, dari sisi kurikulumnya juga harus disiapkan. Karena itu, pihaknya sudah mensosialisasikan tentang pedoman tatap muka, dimana dalam pelaksanaan tatap muka itu siswa berada di sekolah maksimal 4 jam, otomatis selama 4 jam itu, siswa hanya bertemu dengan 1 orang guru, sehingga sekolah harus mampu mengatur jadwal.

Ani memaparkan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang sekolah tatap muka 2021, siswa berada di sekolah maksimal 4 jam dan hanya dengan 1 orang guru, kemudian tidak boleh melakukan kontak dengan orang lain.

Bacaan Lainnya

“Sehingga bagi sekolah-sekolah yang siswanya banyak ya rombelnya banyak harus bisa mengatur jadwal jadi dibuat sistem shift jadi kapasitasnya maksimal adalah 50% dari jumlah siswa. Jadi kalau di SMP itu satu rombelnya ada 32 jadi dibagi 2”, imbuh Ani.

Seperti dikemukakan Ani, pihak sekolah sudah harus mensosialisasikan kepada wali muridnya, karena selama siswa itu belajar tatap muka di situ tidak boleh ada kantin, kemudian harus diantar dan dijemput oleh orang tua. “Supaya orang tua juga tahu dan memahami sehingga siswanya itu karena tidak ada kantin yang buka maka harus diberi bekal dari rumah dan sebagainya”, kata Ani.

Ani berharap, pihak sekolah, orang tua serta pemerintah ada sinergitas dan dapat menjalin kerjasama yang baik. “Harapan kami dari dinas supaya ada kerjasama, sinergitas antara orangtua, sekolah serta pemerintah sehingga kegiatan tatap muka anak sekolah segera dilaksanakan bulan maret ini”, harapnya.

Senada dengan Ani, Kepala SMP Negeri 2 Pemalang Tridoyo Basuki, saat ditemui di tempat yang sama, juga berharap dengan memenuhi protokol kesehatan, akan terjaga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.

Pos terkait