Ini Riwayat Kesehatan Jenazah PDP Covid 19 yang Dibawa Paksa oleh Keluarga dari Rumah Sakit

Pasien PDP Covid 19 Diangkut Mobil Pribadi

Kolaka, mediakita.co – Dalam dua hari terakhir santer diberitakan tentang jenazah PDP Covid 19 yang dibawa paksa oleh keluarga untuk dimakamkan sesuai adat istiadat keluarga.

Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Banyak spekulasi yang beredar sehingga keluarga merasa sangat disudutkan padahal sedang berduka.

Karena itu untuk meluruskan rumor yang beredar maka keluarga bersama Dinas Kesehatan terkait merilis riwayat perjalanan berobat berdasarkan rekam medik yang bersangkutan sembari menunggu hasil pemeriksaan pasti tidaknya almarhumah terinfeksi Covid 19 .

Berikut riwayat tersebut yang diterima mediakita.co melalui pesan Whatsap; Berawal keluhan sakit ketika buang air kecil sehingga Almarhumah memeriksakan diri di dr. Tedjo Arianto, Sp.B(K)BD dan kemudian memeriksakan diri pada Laboratorium Maxima di kendari dokter periksa Dr. Ruslan Duppa, M.Kes, Sp. Rad tanggal 31 Juli 2017.

Bulan November 2018 memeriksakan di RS. Bahtermas dan ditangani oleh Dr. Jabir (spesialis urulogi) mengenai infeksi saluran kemih yang dialaminya lalu dilakukan operasi pemasangan selang dibagian kanan.

Bacaan Lainnya

Bulan Desember 2018 Almarhumah kembali masuk ke RS. Bayangkara Kendari untuk operasi pengangkatan selang

Tanggal 5 Januari 2019 Almarhumah berobat ke RS Awal Bross Makassar di Poli Urologi dan ditangani oleh Dr. Syakri Syahrir, Sp.U dan melakukan pemeriksaan Lab Rs tersebut pukul 12.30 wita. lalu pukul 18.58:55 Wita dilanjutkan memeriksakan diri di lab. RS. Akademis Jusuf J Makassar terkait ginjalnya yang harus diangkat. Tapi Almarhumah tdk mau ginjalnya diangkat.

Tanggal 2 Desember 2019 Almarhumah merasakan sakit yg luar biasa di area perut lalu diantar ke RS. Bahteramas Kendari melalui IGD dan diperiksa dilab. Rs tersebut.

Tanggal 3 Desember 2019 dirawat di ruang Interna RSU Bahteramas dan diperiksa di bagian Radiologi untuk USG Abdomen dan pemeriksaan sekitar ginjal.

Tanggal 5 Desember 2019 Almarhumah dirujuk oleh dr. Tety Yuniarti Sudiro, Sp.PD ke RS. Wahidin Sudiro Husodo Makssar dengan Diagnosa Hydoneprosis with renal and ureteral calculous obstruction.

Tanggal 9 Desember 2019 Almarhumah diperiksa oleh Dr. dr. Azwar Amir, SP.U spesialis bedah ginjal. Dokter berencana mengoperasinya tapi karena antrian operasi di RS Wahidin di Makassar lagi padat dan Almarhumah sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang luar biasa.

Menurut dokter ginjal Almarhumah harus diangkat karena rusak(tidak berfungsi lagi )dan ditakutkan akan mengganggu fungi ginjal yang satunya maka dr. Azwar merujuk ke RS. Hermina Makassar untuk dioperasi. (pasang selang) sebelah ķiri.

Tanggal 3 Januari 2020 Almarhumah merasakan lagi kesakitan yang luar biasa sehingga kembali berobat di RS. Wahidin Makassar. Rencananya akan dilaksanakan operasi besar pengangkatan ginjal, namun karena Almarhumah punya agenda untuk umrah maka operasi besar tidak dilaksanakan hanya pengangkatan selang dan operasi besar ditunda dan rencananya akan dilakukan sepulang umroh.

Tanggal 4 Februari 2020 almarhumah berangkat umroh beserta rombongan. almarhumah berangkat dalam keadaan hanya satu ginjal yg berfungsi itu pun ginjal satunya dalam keadaan bermasalah.

Tanggal 16 februari 2020 tiba di Makassar dari tanah suci. Tanggal 17 februari 2020 tiba di Kolaka Sultra.

Almarhumah istirahat total karena susah berjalan normal.Almarhumah dan berencana berobat kembali ke RS. Wahidin Makassar, tetapi karena adanya larangan berpergian sehubungan dengan pandemi virus corona maka diurungkan niatnya.

Tanggal 18 Maret 2020 Almarhumah mengalami sesak nafas seperti yg sering dialaminya (penyakit bawaan/asma) yang sejak lama dia derita dan selalu harus menggunakan obat semprot pentolin jika asmanya kambuh.

Tanggal 19 Maret 2020 pukul 17.50 wita almarhumah dibawah ke RS. Bayangkara Kendari karena sesaknya tidak berhenti. Di RS. Bayangkara almarhumah dibantu oksigen dan diinfus.

Tanggal 20 Maret 2020 pukul 18.15 wita Almarhumah dirujuk ke RS. Bahtermas, dan sempat dirawat di IGD sebelum dimasukkan di Ruang Isolasi karena diduga terinfeksi Covid 19

Tanggal 23 maret 2020 sekitar pukul 10.00 wita Almarhumah meninggal dunia di Ruang Isolasi RS. Bahtermas Kendari.

riwayat medis disusun berdasarkan bukti rujukan dan hasil pemeriksaan usg maupun rontgen serta keterangan keluarga yang turut mendampingi selama Almarhumah dirawat.

Dengan adanya rilis riwayat kesehatan almarhumah masyarakat tidak lagi berspekulasi tentang apa yang terjadi dan berdoa agar almarhumah tenang dan diterima disisi Allah SWT. Dan keluarga khususnya suami dan anak – anak yang ditinggalkan dikuatkan imannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.