JAKARTA, mediakita.co – Penyakit stroke yang menyerang pembuluh darah di otak menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit ini pun tak luput dari sejumlah mitos benarkah itu ?
Seperti yang dilansir oleh Kompas.com, Dokter Brandon Haskel dari Medical Departemen PT Kalbe Farma mengungkapkan, setidaknya ada lima mitos tentang stroke yang perlu diluruskan, karena penyakit stroke bisa dicegah. Rabu (25/1/2017).
Mitos 1: Stroke tak bisa dicegah
Terkena stroke bukan berarti sudah takdir. Brandon mengatakan, stroke adalah penyakit yang bisa dicegah, utamanya dengan pola hidup sehat. Selain menjaga pola makan, stroke bisa dicegah dengan rajin olahraga dan tidak merokok.
Mitos 2: Stroke tak bisa diobati
Kata siapa stroke tidak bisa diobati. Fakta dilapangan, orang yang terkena stroke bisa diobati dengan tindakan medis dan terapi. Untuk itu, ketika mengalami gejala awal stroke, jangan tunda pergi ke dokter untuk mencegah kerusakan lebih luas.
Mitos 3: Stroke hanya menyerang orang tua
Anggapan stroke hanya menyerang orang tua juga mitos. Faktanya, stroke bisa menyerang anak muda, misalnya karena genetik maupun gaya hidup tidak sehat.
Mitos 4: Stroke menyerang atau terjadi di jantung
Pernyataan ini jelas salah atau mitos karena stroke terjadi menyerang pembuluh daerah di otak. Stroke yang disebabkan pembuluh darah di otak pecah dan bisa juga tersumbat.
Mitos 5: Stroke hanya menyerang pasien hipertensi
Hipertensi memang dapat meningkatkan risiko stroke. Namun bukan berarti yang tidak memiliki penyakit hipertensi terbebas dari stroke. Gaya hidup yang tak sehat dan ada faktor risiko penyakit lain juga berpotensi hipertensi.
“Jadi tak perlu pasrah ketika terserang penyakit stroke,” kata Brandon.
Sumber : Kompas.com
Oleh : Fatah
