PURWOKERTO, mediakita.co- Hari ini beredar broacdcast di media sosial seperti WhatsApp, BBM dan pesan singkat lainnya. Mengenai cerita hakim memvonis terdakwa dua pria, Pariman dan Sartono atas tuduhannya mencuri.
yang menarik, khabarnya pun dari Pengadilan Negeri Purwokerto, tentang putusan Hakim untuk terdakwa Pariman dan Sartono, karena keduanya tidak bisa berbahasa Indonesia, maka khabarnyapun tidak menggunakan bahasa Indonesia, dan vonis hakim sebagai berikut yang mediakita.co terima dari pesan grup watsAap Alumni Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang Jakarta:
“Sartono diukum rong wulan penjara, merga nggawa mlayu wong wadon”.
(Sartono dihukum dua bulan penjara, karena membawa kabur gadis)
“Pariman rong taun penjara, merga ngowo minggat weduse wong”
(Pariman dua tahun penjara, karena bawa kabur kambing orang)
Pariman: “Pak Hakim, inyong ora trima putusan, masa si Sartono nggawa mlayu wong wadon mung diukum rong wulan, tapi inyong nggawa mlayu wedus masa diukum rong taun, inyong protes… Inyong ora terima !!!”
Pariman dalam bahasa Indonesia: (Pak Hakim, saya tidak terima putusan, masa sartono bawa kabur gadis cuma dihukum dua bulan, tetapi saya yang bawa kabur kambing orang dihukum dua tahun, saya protes… saya tidak terima !!!”
Hakim: “Kyeh… kaya kiye… si Sartono divonis rong wulan sebabe wani tanggung jawab, terus kawin, rika gelem kawin karo wedus ora??? Nek gelem vonise dirubah dadi rong dina !!!”
hakim dalam Bahasa Indonesia: (nih… seperti ini… Sartono divonis dua bulan sebabnya mau tanggung jawab dengan menikahi wanita tersebut, terus kamu mau nikah sama kambing??? kalau mau nanti vonisnya dirubah jadi dua hari).