Konferensi Ulama Dunia di Tutup, Habib Lutfi Ukir Sejarah Baru Bagi Islam di Dunia

Konferensi Ulama Dunia di Tutup, Habib Lutfi Ukir Sejarah Baru Bagi Islam di Dunia
Konferensi Ulama Dunia di Tutup, Habib Lutfi Ukir Sejarah Baru Bagi Islam di Dunia

PEKALONGAN, mediakita.co –Konferensi Internasional Bela Negara Ulama sedunia resmi ditutup siang ini, Jumat 29 Juli 2016. Di Inisiasi Habib Lutfi, para ulama dari berbagai belahan dunia berbagi gagasan dan komitmen dalam dakwah Islam yang penuh kasih dan membangun.

Dalam kesempatan ini, Habib Lutfi bin Yahya selaku tuan rumah menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya acara ini. Habib juga mengajak hadirin untuk mengikrarkan kembali apa yang menjadi spirit dalam konferensi ini. Yakni semangat Bela Negara sebagai bentuk implementasi ajaran Islam.

“Kita berharap majlis ini tidak hanya di dunia. Semoga selalu dipandang oleh Nabiyyuna Muhammad. Semoga menjadi kebahagiaan bagi Nabi Muhammad saw. Apakah kita akan selalu menyusahkan Nabi Muhammad saw. Kapan kami akan membahagikan Nabi Muhammad? Sekarang kita menjawab pertanyaan ini, di antara salah satu caranya ialah dengan Bela Negara!” tegas Habib Luthfi.

Wahai anak bangsa, Seru Habib Lutfi melanjutkan, relakah negerimu terpecah belah? Buktikan kalau tidak!

” Dan apakah kalian rela apabila negara yang mendukung Bela Negara dalam keadaan pecah belah? Mari kita bersama ikrar! Saya tidak akan menyebutkan nama negara karena peserta konferensi ini datang dari berbagai negara” lanjutnya.

Bacaan Lainnya

Dikesempatan yang sama, Habib Lutfi  mengajak hadirin untuk bersama-sama berikrar,  “Kami berikrar! Kami berikrar! Kami berikrar! Bela negara adalah wajib! Bela negara adalah wajib! Bela negara adalah wajib!”

Syaikh Muhammad Rajab Dib, dalam kalimat perpisahan menyampaikan kekagumannya atas penyelenggaraan konferensi ini. ” Banyak sudah konferensi digelar di Timur Tengah, namun tidak ada hasilnya. Nihil sebab tidak adanya keterikatan hati para tokohnya dengan ikatan spiritual mendalam. Hal ini jauh berbeda dengan konferensi di Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, Indonesia berhasil menjadi pionir dalam gerakan penggeloraan Bela Negara di dunia Islam saat ini. Suatu hal yang sangat dibutuhkan kaum muslimin melihat betapa ramainya kabar tentang pertikaian, pertentangan, perpecahan, dan terorisme atas nama Islam.

Sementara,  Syaikh Umar Hadrah asal Sudan menyatakan apresiasinya atas upaya Habib Luthfi bin Yahya sebagai satu-satunya mursyid thariqah yang beliau kenal mampu merangkul seluruh elemen bangsa. Tidak hanya di dalam negeri, namun mampu menginisiasi jaringan internasional para ulama sufi dalam menanggapi problem yang dihadapi umat Islam saat ini.

Konferensi Internasional Bela Negara yang diselenggarakan oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah  di Pekalongan, berlangsung dari tanggal 27-29 Juli 2016.

Selain diikuti dari berbagai daerah dalam negeri, ulama dari luar negeri yang sudah hadir di antaranya dari negara Suriah, Libanon, Sudan, Checny, Syaikh Inggris, India, Malaysia, Bangladesh, Yordania, Palestina, Bahrain, Maroko, Kuwait, Libia, Pakistan, California.

 

Oleh  : Ikhrom

Sumber : jatmanevent.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.