Larangan Mudik : Masih Banyak Warga Nekat, Jumlah Pemudik di Pemalang Tembus 73.982 Orang

Larangan Mudik : Masih Banyak Warga Nekat, Jumlah Pemudik di Pemalang Tembus 73.982 Orang
Foto Ilustrasi : Bahrun/mediakita.co

PEMALANG, mediakita.co- Meski pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik untuk menekan laju penularan corona virus COVID-19, namun data jumlah pemudik di Kabupaten Pemalang hingga sabtu 25 April telah mencapai 73,982 Orang.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan tajam sehari menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat, (24/04/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, Tutuko Raharjo menyebut  selama dua hari menjelang pelaksanaan PSBB dijakarta, yakni Kamis dan Jumat jumlah pemudik tembus 9400 orang.

“Pada Kamis (23/4) tercatat pemudik yang datang mencapai 3500 orang. Sedangkan pada hari Jumat,  (24/4) naik lagi menjadi 5900  atau jumlah selama dua hari sebanyak 9400,” jelasnya.

Jumlah tersebut, menurut Tetuko, diperoleh berdasarkan laporan langsung dari desa-desa di Kabupaten Pemalang.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan monitoring data pemudik, Kecamatan Belik menjadi daerah dengan jumlah pemudik terbanyak, yaitu 8.074 Orang atau 10.9 % dari total pemudik di Pemalang.  Selanjutnya Kecamatan Taman  dengan jumlah pemudik sebanyak  7.242 Orang atau 9.8 %.

Selanjutnya, pada posisi ketiga pemudik terbanyak yaitu  Kecamatan Petarukan, dengan jumlah  7.200 Orang atau  9.7 %. Disusul pada posisi ke empat Kecamatan Randudongkal dengan jumlah 6.947 Orang atau  9.4 %. Kecamatan Watukumpul menempati urutan terbanyak ke lima dengan jumlah pemudik sebanyak  6.728 Orang atau 9.1 %.

Seperti diketahui, memasuki hari kedua pelaksanaan larangan mudik, Sabtu (25/04/2020), dilaporkan masih banyak warga yang mencoba meninggalkan ibu kota. Tak jarang, selain menempuh jalur tikus, mereka juga menggunakan kombinasi moda transpotrasi umum.

Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Polri, hingga sabtu malam, setidaknya ada 1.100 kendaraan mencoba keluar Jakarta . Jumlah itu antara lain terdiri dari kendaraan pribadi dan angkutan umum. Di Tegal, sebuah bus berpenumpang mudik diminta kembali ke Jakarta.

Bus tersebut bertolak dari Cirebon dalam perjalanan menuju Semarang. Sejumlah penumpang mengaku berangkat dari Jakarta Jumat menggunakan angkot ke Bekasi. Dari Bekasi, menggunakan angkot ke Karawang. Dari Karawang, mereka menggunakan bus kecil menuju Cirebon.

Meski demikian, karena Ditlantas Polda Metro Jaya sudah membuat 18 posko pemeriksaan penyekatan kendaraan, maka gelombang arus mudik berhasil dicegah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.