Ratusan Warga “Menggruduk” Balaidesa Sukorejo Menuntut Kades Untuk Mundur

Pemalang, mediakita.co – Ratusan Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, menggelar Aski Unjuk rasa di halaman Balaidesa Sukorejo, sekitar pukul 10.00 WIB. Rabu (8/2/2017).

Koordinator Lapangan, Sumarto dalam orasinya menuntut agar kepala desa dan perangkat lainnya untuk segera mundur dari jabatannya. lantaran adanya dugaan praktek pungli yang dilakukan oleh oknum perangkat desa.

“Kami warga desa Sukorejo menuntut kepada kepala desa dan jajaran agar segera mundur dari jabatannya, karena diduga telah melakukan praktek pungutan liar yakni berupa pengambilan uang pologoro,” pungkasnya.

Warga lain Sutarman, mengatakan bahwa kasus ini tengah di selesaikan secara hukum, dan mereka akan menindak tegas, yang terbukti melakukan pungli dalam pembuatan sertifikat PRONA ini.

“Kami sudah melaporkan kasus ini ke pihak Polres Pemalang, kami juga sudah melaporkannya ke tim Saber Pungli Pemalang, kami meminta bahwa kasus ini harus diselesaikan dengan jalur hukum, serta menindak tegas siapa saja yang memang terbukti melakukan praktek pungli tentang pembuatan sertifikat ini,” Katanya.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Sukorejo, Rudi harnoto menjelaskan bahwa pihaknya akan mengikuti proses hukum yang sedang berlangsung.

“kami akan mengikuti proses secara hukum yang sudah ada, serta akan melakukan tindakan persuasif agar kasus ini segera cepat selesai,” ujarnya.

Rudi menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“kami sudah berupaya untuk melakukan sosialisasi, kalau belum melakukan kami juga ngga berani. Tentang biaya untuk pemberkasan, itu juga atas dasar kesepakatan warga,” tambahnya.

Setelah warga beraudiensi dengan pihak perangkat desa, sekitar pukul 12.30 WIB mereka membubarkan diri dengan tertib.

Oleh : Fatah

Redaksi : Mediakita.co

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.