NASIONAL, mediakita.co – Penanganan Covid 19 khususnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat para kepala daerah tancap gas.
Anies misalnya sehari pemberlakuan PPKM ia langsung sidak ke beberapa perkantoran yang ada di Jakarta. Hasilnya Anies mendapati beberapa perusahaan masih tetap buka. Akibatnya Anies naik pitam menutup perusahan-perusahaan tersebut, memarahi managemennya bahkan beberapa di antaranya ditindak dengan hukum.
Hal yang sama dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan hal sama yang telah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, menutup dan langsung menindak bahkan mempidanakan mereka yang melanggar.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi, memberikan imbauan sebelum sidak, menasihati dan mencari penyebab mengapa masyarakat masih tetap beraktifitas selama PPKM dan baru menindak jika telah diberi peringatan tetapi tetap ‘ngeyel’.
Bahkan Ganjar menyebut, PPKM darurat ini sebagai ice breaking karena banyak kejutan-kejutan perilaku masyarakat di lapangan karena belum sepernuhnya memahami aturan yang ada.
Cara ketiga gubernur tersebut dalam menerapkan PPKM menangani covid 19 terungkap dalam The Forum Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV, (7/7/2021).
Sikap ketiga gubernur tersebut dalam menghadapi pandemi ramai direspon netizen. Beberpa netizen menilai bahwa gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah yang paling humanis dalam menertibkan masyarakatnya.
‘Gubernur Ganjar paling humanis tangani pandemi’ tulis akun Hilmi Reza.
‘Pak ganjar bicara dan kerja di lapangan mknya tau cara gmna menanganinya’ ungkap akun Youtube Sayangku Shanty.
Sementara pegiat media sosial dan pakar komunikasi Ade Armando juga megungkapkan hal serupa. Ade Armando melalui akun twitternya membagikan video gobrol humanis yang menunjukkan perbedaan Ganjar dan Anies dalam menerapkan PPKM.
Ade bahkan menulis perbedaan Anies dan Ganjar. Anies menurut Ade dipilih karena agama sedangkan Ganjar dipilih karena kinerja.
‘Yang satu dulu dipilih karena alasan agama. Yang satu lagi dipilih karena alasan kemampuan memimpin. Ya jelas beda’ tulis Ade disertai editan video wawancara Kompas TV, (9/7/2021). (Prb/mediakita.co)
