ajibpol
NASIONAL

BPS Gereja Toraja Respon Kisruh Kasus Plagiasi Rektor IAKN Toraja

Toraja, Mediakita.co. Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja memberi respon terhadap kisruh yang sedang terjadi di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja terkait dugaan plagiasi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh DR. Agustinus sebagai Rektor IAKN Toraja (13/1/2025).

Respon tersebut disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) BPS Gereja Toraja Pdt. Christian Tanduk saat menerima delegasi Forum Kampus IAKN Toraja Menggugat (FORKIM) di Tongkonan Sangulele Gereja Toraja Rantepao. Menurut Christian secara struktural, BPS GT tidak punya wewenang untuk melakukan intervensi ke dalam dinamika internal IAKN, meski secara historis IAKN Toraja adalah pengembangan dari STT Rantepao, milik Gereja Toraja.

Namun domain BPS GT adalah kenyataan bahwa Gereja Toraja merupakan salah satu Sinode Gereja yang menerima lulusaan IAKN Toraja di Indonesia untuk menjadi pendeta. Hal tersebut menurut Christian karena alasan  historis. Artinya bahwa Gereja Toraja menaruh harapan besar kepada IAKN Toraja untuk membentuk para calon pendeta Gereja Toraja dengan baik.

Karena itu dengan adanya dinamika yang terjadi di IAKN Toraja saat ini karena dipicu dugaan plagiasai Rektor IAKN, BPS GT berhak mempertanyakan apakah IAKN Toraja masih kredibel menjadi lembaga yang dapat dipercaya mempersiapkan pendeta-pendeta Gereja Toraja.

Baca Juga :  Kabinet Jokowi-Amin, Sejumlah Tokoh Muhammadiyah Layak Jadi Menteri

‘Dengan adanya dinamika yang terjadi, BPS Gereja Toraja berhak mempertanyakan, apakah IAKN masih kredibel untuk menjadi lembaga yang dipercaya untuk mempersiapkan calon pendeta-pendeta Gereja Toraja’ tutur Christian
Dalam kesempatan tersebut BPS GT berharap bahwa dinamika yang terjadi di IAKN saat ini bisa segera diurai dan diselesaikan sesuai prosedur dengan pihak yang terkait, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas untuk menunjukkan bahwa IAKN Toraja masih merupakan lembaga yang dapat dipercaya mempersiapkan calon-calon pendeta.

Christian juga mengingatkan bahwa pada tahun 2009, kisruh sejenis pernah terjadi akibatnya BPS Gereja Toraja mengeluarkan keputusan untuk tidak menerima lulusan IAKN Toraja sebagai pendeta Gereja Toraja. Namun setelah melalui beberapa penggumulan panjang, keputusan tersebut dicabut. Jika hal ini tidak diselesaikan dengan baik, bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi lagi pada masa yang akan datang.

‘Perlu diingat bahwa pada tahun 2009, kisruh sejenis pernah terjadi akibatnya BPS Gereja Toraja mengeluarkan keputusan untuk tidak menerima lulusan IAKN Toraja sebagai pendeta GT. Namun setelah melalui beberapa penggumulan panjang, keputusan tersebut dicabut. Jika hal ini tidak diselesaikan dengan baik, bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi lagi pada masa yang akan datang’ tutup pria yang akrab disapa Pong Shofia tersebut. (Redaksi/mediakita.co).

Artikel Lainnya