ajibpol
POLITIK

Buruh Tani Nyamplungsari Nganggur. Tuntut Jumlah Mesin Combine Dikurangi

Tribratanewspemalang.com – Sejumlah warga Desa Nyamplungsari melakukan musyawarah dengan pemilik mesin combine pemotong padi di Balai Desa Nyamplungsari, Jumat (4/8/2017).

Kapolsek Petarukan AKP Amin Mezi S, SH, MH. bersama anggota melakukan pengamanan acara diskusi tersebut.

“Untuk mencegah tindakan anarkis,” jelasnya.

Sebelum acara dimulai Kapolsek Petarukan memberikan pengarahan dan meminta seluruh peserta mensikapi segala permasalahan dengan bijak.

“Jangan mementingkan diri sendiri atau kelompoknya, gunakan bahasa yang sopan dan tertib dalam menyampaikan aspirasi,” tambahnya.

Menurut AKP Amin mezi, keberadaan alat modern dalam hal ini mesin combine tetap harus melihat kearifan lokal tapi tetap mendukung program pemerintah guna menuju swasembada pangan.

“Jangan sampai ada tindakan anarkis, kalau ada akan berhadapan dengan hukum,” tegasnya.

Perwakilan dari warga, Khalim dan Darwisi, menyampaikan tentang tidak adanya lagi lapangan pekerjaan semenjak adanya mesin potong padi combine tersebut.

“Kami meminta agar jumlah mesin Combine dibatasi dua mesin saja,” pintanya.

Kades Nyamplungsari menjelaskan bahwa mesin Combine merupakan terobosan dari program pemerintah.

Baca Juga :  H Junaedi ikut Musnahkan Narkoba

“Namun yang punya Combine jangan sewenang-wenang dan para buruh panen padi jangan semaunya saja,” jelasnya.

Musyawarah tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa mesin Combine yang beroperasi 4 saja, dengan disesuaikan jumlah kelompok tani. Mesin combine yang dari luar tidak boleh masuk di persawahan wilayah Nyamplungsari.

Artikel Lainnya