Di Depan Penggemar Mobil Klasik Basarah Bicara Pancasila

Di Depan Penggemar Mobil Klasik Basarah Bicara Pancasila

JAKARTA, mediakita.co- Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah  memberikan Ceramah Kebangsaan, di depan Penggemar Mobil Klasik  Indonesia. Ditegaskan, elemen masyarakat yang gemar menyebar propaganda mengganti ideologi Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi dan bentuk negara lain tak punya tujuan lain kecuali ingin memecah belah bangsa Indonesia dan menghancurkan NKRI.

Menurutnya, kemerdekaan bangsa Indonesia yang memasuki usia 75 tahun bukanlah sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit, tetapi lebih merupakan hasil dari kristalisasi perjuangan para pahlawan dan syuhada bangsa. Selain merebut dan mempersembahkan negara Indonesia merdeka, para pahlawan bangsa itu juga memikirkan dan mewatriskan sebuah dasar dan ideologi negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku,  agama, etnis dan bahasa.

“Dasar dan ideologi maha karya pendiri bangsa yang diwariskan kepada kita sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah Pancasila. Ini adalah ideologi negara yang harus kita rawat, kita jaga, dan kita amalkan, ” papar Ahmad Basarah, di Gedung Nusantara IV MPR RI, Minggu (23/08/2020)

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM-FKPPI itu juga mengingatkan hancurnya negara-negara lain yang gagal mengelola perbedaan dan menjemput perkembangan zaman kini tengah sibuk menyelesaikan konflik bersaudara di antara mereka, bahkan beberapa negara di antaranya sudah bubar alias tinggal nama dalam peta dunia.

“Agar tidak mengalami kehancuran akibat perang saudara seperti terjadi di negara-negara lain, bangsa Indonesia harus kokoh berpedoman  kepada nilai-nilai Pancasila. Hanya Pancasilalah dasar dan ideologi yang cocok dan memperaatukan bagi bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, dan golongan ini,” kata Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan, yang juga Dosen Paska Sarjana Universitas Jember itu.

Bacaan Lainnya

Menurut Ahmad Basarah, di antara negara-negara di dunia dapat menjadi bangsa lebih karena mereka berpegang teguh pada falsafah bangsa mereka sendiri. Karena itu, bangsa Indonesia juga dapat menjadi bangsa yang besar jika kita mau berpedoman pada falsafah bangsa Indonesia sendiri, yakni Pancasila dan bukan menjiplak serta menerapkan falsafah bangsa lain.

“Mengapa ada begitu banyak produsen mobil yang tidak lagi diproduksi alias bangkrut, itu karena produsen tersebut tidak mampu membaca tanda-tanda zaman, tidak memahami sejarah masa lalunya dan ke depan serta gagal mengelola managemen perusahaannya. Mengelola negara juga demikian, setiap bangsa yang mengabaikan sejarah bangsanya sendiri dan tidak mampu menyiapkan masa depannya dengan baik akan berujung pada kehancuran. Negara yang gagal mengelola dengan baik perbedaan masyarakatnya akan tercabik,-cabil dalam perang saudara dan banyak yang akhirnya tinggal nama dalam peta dunia”,  tegasnya..

Senada dengan Ahmad Basarah, di dalam kata sambutannya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mempertontonkan video singkat berisi gambar-gambar peperangan di negara Suriah, Irak, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

‘’Film ini sengaja saya pertontonkan kepada kawan-kawan komunitas mobil antik agar menjadi pelajaran penting buat kita bersama bahwa Indonesia tidak boleh menjadi seperti bangsa Suriah, seperti Irak, seperti Libanon yang pecah perang saudara. Kita harus bersatu selamanya sebagai bangsa Indonesia. Untuk itulah empat pilar harus disosialisasikan dan ditanamkan serta diamalkan kepada dan oleh semua elemen bangsa,’’ tandasnya.

Di bagian akhir, saat hendak memimpin pembacaan doa, motivatior Ary Ginanjar memuji Bambang Soesatyo yang dinilai cerdas cara membumikan Pancasila dengan melibatlan banyak komunitas masyarakat termasuk komunitas Penggemar Mobil Klasik.

‘’Saya melihat kecerdasan luar biasa dari seorang ketua MPR RI yang merangkul orang-orang yang biasa berada di jalanan, penggemar mobil biasa di jalanan, dan diajak masuk ke gedung MPR  untuk dibekali nilai-nilai 4 Pilar MPR RI.  Saya optimis Indonesia Emas dan Hebat akan tercapai di tahun 2045 jika sosialisasi dan pengamalan 4 Pilar dilaksanakan dengan cara-cara yang efektif dan bernas seperti ini,’’ tandas Ary Ginanjar.

Dalam kesempatan tersebut, hadir dalam acara Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Lestari Murdijat, Pembina Penggemar Mobil Klasik Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna dan Founder ESQ 165 Ary Ginanjar.

Oleh : Janu Wijayanto

Pos terkait