Institut Sarinah Dorong Ekskul Sastra di Sekolah-Sekolah

NASIONAL, mediakita.co Kamis, (15/4/2021). “Nefertiti, Perempuan Bersayap Buku” demikian tema webinar yang diikuti 87 pelajar se Indonesia pada Hari Sabtu (10/4/21). Acara tersebut diadakan Institut Sarinah dan Penerbit Padmedia. Respon positif peserta untuk kegiatan yang dilakukan nampak pada dukungan peserta via chat room di group acara.

“Acara sangat menginspirasi, dan mohon WAG peserta jangan dibubarkan tetapi dibina oleh para bunda,” tulis Keyyi di chat room.
Ada juga: “Saya usul supaya ada lomba bikin cerpen atau puisi bun, “ usul strwn. Juga pendapat: “Saya menjadi semangat untuk menulis,” tulis Potato.

WAG berjudul “Mengenal Sastra Lebih Dekat” ramai dengan respon positif seusai acara Webinar Bedah Cerpen. Istitut Sarinah mengumpulkan aspirasi dari peserta untuk bahan rencana tindak lanjut.

Direktur Institut Sarinah Eva K Sundari melihat antusiasme peserta dan mengusulkan agar ada pelajaran ekstra kurikuler Menulis (Fiksi maupun Non Fiksi) di sekolah-sekolah Menengah. “Ini relevan, karena penulis sudah ditetapkan sebagai profesi oleh pemerintah sejak 2020,” usul Eva K Sundari kepada Kepala Sekolah SMP Pawyatan Daha 1 Kediri, Ratna Sari Dewi Nawasari SPD, MPd.

Sementara itu Wina Bojonegoro, CEO Penerbit Padmedia dan Wiwin SA, novelis dari Kediri pada kesempatan itu membawakan materi singkat tentang Sastra dan pentingnya ketrampilan menulis bagi para pelajar.

Bacaan Lainnya

“Dengan menulis, kita berlatih berpikir logis, sistematis dan menuangkannya dengan indah. Lagipula karya tulis sifatnya adalah abadi,” terang Wina Bojonegoro.

“Menulis itu bisa dilatihkan. Semua orang pada dasarnya bisa menulis sastra, tinggal kemauan kita saja,” sambung Wiwin menyemangati peserta.

Suasana hangat nampak ketika dua penulis Buku Antologi Cerpen ANOMALI, yaitu Endang S. Uban dan Tedy Heriyadi membacakan cerpen dengan gaya yang dramatik dan berkostum nyentrik.

Sesi tanya jawab bersama Lala Khansa dan Eva Sundari ramai respon peserta, hampir semua mengirim pertanyaan tertulis.

“Menulis sastra itu pintu menuju semua ilmu, menghadirkan kegembiraan dan berujung pada perenungan,” tulis Lala Khansa.

“Menulis cerita bisa meningkatkan kecerdasan, IQ, EQ dan SQ kita lho dan memperpanjang akal dan nalar, sehingga kita anti kekerasan,” sambung Eva Sundari menerangkan.

Moderator Jani P. Jasfin, yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga kemudian nampak membacakan para pemenang lomba membuat ulasan cerpen, pertanyaan terbaik tertulis dan spontan dari peserta. Hadiah but peserta turut menyemarakkan acara. Ada 3 buku Anomali, voucher pulsa, buku ensiklopedia, serta tas lipat bergambar Anomali yang disebar ke 20 an peserta webinar pagi itu.

Pelindo III menjadi sponsor tunggal acara bedah cerpen dan pendidikan literasi sastra. Direktur Institut Sarinah Eva K Sundari dalam sambutan penutupnya menyatakan terima kasih kepada sponsor tunggal yang telah mendukung suksesnya acara. Institut Sarinah mendorong ekstra kurikuler (ekskul) sastra di sekolah-sekolah sebagai rencana tindak lanjut acara. (Redaksi/ mediakita.co)

Pos terkait