Misteri Kali Bacin Dan Kekuatan Gaib Patih Sampun, Selalu Megar Sendiri Hanya Semalam

Misteri Kali Bacin Dan Kekuatan Gaib Patih Sampun, Selalu Megar Sendiri Hanya Semalam
Misteri Kali Bacin Dan Kekuatan Gaib Patih Sampun, Selalu Megar Sendiri Hanya Semalam

PEMALANG,mediakita.co- Menurut ceritera yang berkembang di masyarakat secara turun temurun, Kali Bacin sesungguhnya tidak pernah diperlebar. Anehnya, lebar jembatan Kali Bacin selalu sesuai dengan ukuran lebar jalan.

Kali Bacin terletak melintas di jalan Jenderan Sudirman Barat, tepatnya persis di sebelah timur Kantor Pegadaian Pemalang. Dekat pertigaan lampu merah kota atau sebelah timur alun-alun Pemalang.

Menurut mitos yang berkembang, jembatan Kali Bacin di Jalan Jenderal Sudirman itu dulunya salah satu kali dan atau jembatan yang dibangun oleh Kanjeng Patih Sampun. Karenanya, diyakini pula bahwa Kali Bacin mempunyai daya gaib yang berkekuatan mistis dengan selalu dapat menyesuaikan lebar jalan dengan sendirinya disepanjang waktu.

Meskipun sulit dipertanggung jawabkan secara ilmiah, namun mitos tentang misteri jembatan Kali Bacin terus berkembang hinggi saat ini. Walaupun sejauh ini belum ada pihak-pihak yang membuktikan kebenarannya.

Menurut salah seorang pemerhati budaya yang biasa di sapa kang Alek, mitos jembatan Kali Bacin diyakini bahwa pada saat ada pelebaran jalan, maka diwaktu malam tanpa diketahui oleh manusia yang lalu-lalang, jembatan itu akan menyesuaikan dengan sendirinya. Dan baru esok paginya, kemudian orang menyadari bahwa ternyata Jembatan Kali Bacin itu telah menyesuaikan dengan lebar jalan yang di bangun.

Bacaan Lainnya

Meskipun sosok fenomenal Patih Sampun bagi wong Pemalang sudah melegenda, namun siapa sosok sebenarnya Patih Sampun masih misterius dan juga dikenal dalam riwayat yang beragam. Salah satu misterinya yang belum terjawab secara ilmiah adalah tentang asal usulnya. Salah satu versi yang berkembang bahwa Patih Sampun merupakan keturunan bangsawan dari Tanah Pasundan.

Adalah Ki Suryo, salah satu budayawan Pemalang mengatakan bahwa menurut beberapa referensi yang diperoleh, Patih Sampun dalam cerita ini bernama Samsudin Alias Salamudin. Tak Lain, adalah kakak Pangeran Yusup Raja Cirebon dan juga cucu dari Sultan Gunung Jati.

Menurut sumber-sumber yang dihimpun mediakita.co, sosok yang juga di kenal dengan nama Talabudin atau Kalabudin ini, mengapa di pemalang sebagai satu ketidak sengajaan. Ketika itu, Salamudin sedang menempuh perjalanan dari tanah pasundan menuju ke arah Kerajaan Majapahit. Setiba di wilayah Pemalang, tiba-tiba dirinya jerjebak selaksa terkena “oyod mingmang”. Sehingga dirinya tidak bisa keluar dan hanya melingkar-lingkar diwilayah Kadipaten Pemalang selama beberapa hari.

Menyadari dirinya kalah dalam ilmu kanuragan sehingga terjebak oleh kekuatan gaib dan tidak bisa keluar dari wilayah Pemalang, yang tak lain adalah kedigjayaan dari Penguasa Pemalang maka, Salamudin menghadap sang Bahu Rekso Pemalang ketika itu yaitu Ki Sembung Yudha untuk meminta pertolongan. Tidak jelas bagaimana detailnya, hanya konon karena Ki Sembung Yudha tertarik dan melihat kemampuannya, maka kemudian Ki Salamudin diangkat menjadi seorang Patih Pemalang dengan gelar Patih Sampun Jiwo Negoro. (R-01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.