Paud Berbasis Koperasi

LITERAKITA, mediakita.co – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah menjadi bagian penting dari pendidikan di Indonesia. Sekolah ini memberikan dasar yang kukuh bagi perkembangan anak sejak dini. PAUD ini telah diimplementasikan secara masif di tanah air. Kini dirasa penting untuk menggagas PAUD yang berbasis koperasi.

Selama ini, kelembagaan PAUD secara konvensional banyak dikelola oleh yayasan. Tujuan-tujuan sosial yayasan adalah mengelola dana sumbangan-sumbangan dari berbagai pihak untuk pembiayaan PAUD.

Namun, akhir-akhir ini (sejak 2017 : red) melalui Kementerian Pendidikan Dasar telah dirintis upaya pengembangan PAUD berbasis koperasi. Ini adalah sebuah terobosan menarik karena akan menjadi dasar pengelolaan PAUD yang mandiri.

Ada beberapa keunggulan yang dapat dikembangkan oleh model PAUD berbasis koperasi secara integratif ini.

Pertama, PAUD ini akan memiliki kemampuan untuk kembangkan kemandirian pembiayaan dengan dukungan bisnis koperasi. Koperasi akan menjadi kekuatan pendukung bagi penjaminan kesejahteraan para guru.

Bacaan Lainnya

Melalui usaha-usaha koperasi ini guru-guru mendapatkan stabilitas hidup dalam keluarganya yang berdampak pada perbaikan mutu pengajaran. Gaji-gaji mereka yang lebih baik akan memberikan jaminan kenyamanan.

Kedua, orang-orang tua murid juga akan mendapatkan keringanan biaya karena usaha-usaha koperasi. Bahkan dalam prakteknya juga akan memberikan pemasukkan tambahan bagi mereka betapa bukan menjadi tujuan utama.

Ketiga, PAUD berbasis koperasi ini akan memberikan ruang partisipasi yang luas bagi keterlibatan orang tua karena model kepemilikkan koperasi ini memungkinkan terjadinya proses evaluasi belajar secara bersama antara sekolah dan orang tua.

Keempat, tak hanya membahas evaluasi kinerja PAUD tapi juga memungkinkan bagi orang-orang tua untuk memberikan masukan bagi perbaikan kurikulum atau mempertahankan mutu pelajaran, mengembangkan pendidikan literasi keuangan sejak dini kepada murid dengan penghematan uang jajan dsb. Juga membangun kreatifitas anak melalui pelajaran-pelajaran penting yang bersifat multidisipliner.

Kelima, lebih penting dari itu semua, anak-anak juga mungkin mendapatkan perlakuan penting dari kurikulum yang ajarkan tentang nilai luhur kerjasama, kejujuran, keadilan, solidaritas, kepedulian, keswadayaan, keterbukaan, demokrasi yang juga menjadi nilai-nilai penting koperasi lainnya.

Konseptualisasi

Bagaimana konsep PAUD Basis koperasi ini dapat bekerja?

Koperasi basis PAUD ini dapat dimulai dengan pengampuan dari lembaga-lembaga penting yang sudah eksis semacam pondok pesantren, perguruan tinggi atau pemerintah secara langsung pada tahap awal.

Setiap guru dan keluarga diwajibkan untuk membeli obligasi yang mungkin untuk memupuk modal PAUD basis koperasi. Obligasi ini dapat dijadikan modal yang kelak bisa saja dikembalikan setelah anak dinyatakan lulus atau ditetapkan sebagai modal permanen koperasi (sebagai saham) yang akan mengikat setiap orang tua dan keberlangsungan masa depan PAUD. Dasar pengembaliannya tentu juga akan ditambah dengan partisipasi2 modal lainya seperti simpanan2 pokok, wajib dan sukarela yang menjadi ketentuan UU Perkoperasian.

Usaha-usaha PAUD basis koperasi ini juga dapat dikembangkan dalam bermacam macam kegiatan seperti usaha simpan pinjam, pengembangan toko, usaha pertanian, peternakan, dll yang dapat dikembangkan sampai membentuk manajemen bisnis secara profesional. Para alumni, orang tua, guru dan pendukung PAUD akan memberikan jaminan masa depan keberlangsungan PAUD ini.

Usaha-usaha PAUD ini tak hanya akan layak bagi masyarakat terbatas tapi juga meluas ke berbagai sektor. Tapi keberhasilannya ditentukan oleh berbagai kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat di sekitarnya.

Kepengurusan koperasi sebaiknya tidak berasal dari para guru melainkan dari orang-orang tua dan pendukung lainya. Sekolah ini akan menjadi miniatur demokrasi yang khas karena setiap orang akan terlibat mengambil tanggungjawab bagi keberlangsungan sekolah bukan hanya pada pengurus yayasan secara konvensional. Kepala sekolah dipilih oleh pengurus yang memiliki tanggungjawab manajemen dibantu oleh divisi manajemen bisnis.

Koperasi sekolah SEMAI adalah contoh yang sudah berjalan, betapa saya belum melihatnya secara langsung. Semoga sekolah SEMAI dapat menjadi contoh bagi pengembangan PAUD dan kelak sekolah2 di tanah air.

(Tulisan ini merupakan hasil tulis ulang untuk kebutuhan literasi tentang pengembangan demokrasi ekonomi di Indonesia)

Penulis : Suroto
Ketua AKSES – Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis, Alumni UNSOED

Pos terkait