Sudah 5 Hari Nelayan Mini Pursin Tidak Melaut

SANTAI – Asikun tidak melakukan aktivitas melaut dan duduk santai di depan perahu mini pursin yang dinahkodainya.
M. RIDWAN

*Akibat musim timuran dan padang bulan

PEMALANG – Nasib para nelayan di Tanjungsari Kelurahan Sugihwaras Pemalang cukup memprihatinkan, pasalnya sudah 5 hari lamanya para nelayan, khususnya nelayan mini pursin tidak turun ke laut. Mereka enggan melakukan aktivitas mencari ikan di laut karena hanya akan menghabiskan bahan bakar tetapi tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan yang diinginkan.

Salah satu nelayan Tanjungsari, Asikun, 45, menyatakan, musim timuran yang berlangsung selama 3 bulan biasanya dimulai pada kisaran bulan Mei – Juni. Tahun ini timuran dimulai pertengahan Juni kemarin yang diperkirakan pada pertengahan September mendatang akan berakhir. “Saat timuran seperti ini kami libur tidak melaut, ” ujarnya, kemarin.

Dia mengatakan, tidak beroperasinya para nelayan terutama perahu mini pursin karena percuma saja saat seperti ini ikan sedang tidak ada. Sehingga daripada membuang-buang biaya operasional mendingan libur saja. “Kami menggunakan lampu dan dalam mencari ikan menetap di satu lokasi, jika kondisinya terang karena padang bulan, lampu yang kami gunakan percuma, lagipula angin yang cukup kencang menimbulkan jaring tidak bisa tenggelam sehingga susah untuk menangkap ikan,” kata Asikun yang juga menjadi nahkoda perahu “Dela Pertama Grup” yang seluruhnya berjumlah 7 buah.

Kerja Serabutan

Para nelayan mini pursin harus menanggung beban biaya hidup dirinya dan keluarganya akibat sekian lama tidak melaut. Oleh karenanya mereka bekerja seadanya untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka bekerja serabutan untuk bisa mendapatkan uang sambil menunggu waktu yang tepat untuk kembali melaut. “Diperkirakan 14 September mendatang kami baru akan kembali melaut, ” paparnya.

Disampaikan, nelayan perahu mini pursin dengan jumlah ABK antara 20 – 25 orang saat kondisi cuaca sedang bersahabat, mereka biasa berangkat sore hari pukul 16.00 WIB dan pulang pada pagi harinya pukul 07.00 WIB. Berbeda dengan perahu pursin yang terkadang bisa 3 – 4 hari, ataupun perahu kecil yang setiap hari berangkat dan pulang. “Hasil tangkapan kami berupa teri, layur, tanjang atau sotong yang paginya langsung kami lelang,” imbuhnya. (rid)

Bacaan Lainnya


Post Views:
5

Sumber Berita

قالب وردپرس

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.