Tips Menjaga Kesehatan Mental Ditengah Pandemi COVID-19

Salatiga, Mediakita.co, Corona Virus Disease 19 (Covid-19) yang mewabah ini menjadi perhatian serius bagi semua orang.

“Saking seriusnya, sehingga stres, kuatir dan kecemasanlah yang menjadi faktor utama yang mampu mempengaruhi perilaku dan mental seseorang, karena tidak dapat mengelola informasi yang di terima dengan baik,” ungkap Pegiat dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia Donny Abdi Nugroho, Minggu (29/03/202).

Dengan situasi yang terjadi sekarang ini, lanjut Donny, adalah wajar. Namun harus tetap dikelola dengan baik perihal kesehatan mental setiap orang supaya tetap di alam kesadaran dan terjaga dengan baik sehingga dalam setiap pengambilan tindakan dan pengambilan keputusan adalah tepat, perilakunya sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku disertai dengan ketaatan dan kepatuhan yang tinggi.

“Terdapat Istilah Psikologi Psikosomatis, yaitu Pikiran atau psyche dan Tubuh atau Soma, yang menunjukkan keterkaitan atau hubungan antara jiwa dan badan”, ujar lulusan Magister Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana itu.

Penjelasan lebih detail disampaikan Donny mengenai psikosomatis, bahwa gangguan atau penyakit fisik dimana faktor Psikologi memainkan peran penting, gangguan fisik yang terjadi sebagai akibat oleh tekanan-tekanan emosional dan psikis, atau bisa di jelaskan gangguan fisik atau perilaku yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan psikologis yang berlebihan dalam mereaksi gejala emosi.

Bacaan Lainnya

“Gejala- gejala yang muncul ditandai dengan keluhan fisik antara lain sakit kepala, nyeri-nyeri dibagian dada, punggung, tulang belakang, muntah, mual, sakit perut , sendawa, kulit gatal, kesemutan, keringat dingin, mati rasa, darah tinggi, jantung berdebar, gangguan pernapasan atau sindroma hiperventilasi, dan lainnya,” papar Donny.

Gejala penyakit tersebut tentunya dipengaruhi oleh faktor mental, karena tidak ditemukan atau dideteksi secara fisik oleh dokter atau mengeluh sakit tetapi tidak sesuai dengan gejalanya, dalam hal ini di katagorikan dalam gangguan psikosomatis.

Ditengah situasi yang penuh dengan kekuatiran yang di sebabkan oleh Covid-19, tanpa di sadari gejala- gejala tersebut bisa saja di alami oleh semua orang baik pasien yang dirawat sebagai PDP, ODP, Resiko Dalam Pengawasan (RDP), tim medis, bahkan semua lapisan masyarakat yang sedang berjuang memerangi virus corona.

Seolah-olah kematian sudah mendekat, sehingga ketakutan, kecemasan, panik, gelisah, stres, “ambyar” sudah bagi semua orang untuk saat ini.

“Stres sudah dirasakan oleh beberapa orang akibat situasi yang tidak menentu, misalnya salah satu karyawan PT. X mengatakan badanku hari ini mendadak meriang, batuk dan flu setiap kali cemas terhadap Covid-19. Ternyata aku hanya cemas yang berlebihan,” kata Donny.

Mengutip American Psychological Association, Donny menjelaskan bahwa paparan informasi, terkusus dari media sosial, meningkatkan kecemasan.

“Berdasarkan penelitian saat Epedemi virus Zika di tahun 2016 yang lalu, ditemukan ketika Individu menerima informasi melalui media sosial maka akan mengalami peningkatan persepsi akan resiko tersebut,” pungkas pria asal Pati itu.

Ditemukan juga media yang menyiarkan bencana secara terus menerus dapat membuat individu mengalami stres berat, bingung dan tertekan akibat dari swakarantina. Hal itu menunjukkan adanya korelasi antara stress dengan swakarantia dan fokus akan pemberitaan media masa.

Siapkah anda dalam menghadapi situasi ini? karena Akibat serta dampak yang ditimbulkan adalah turunnya daya tahan tubuh, mengeringnya tulang-tulang, kurangnya semangat dalam beraktifitas disertai gejala-gejala dan keluhan fisik di atas sehingga akan berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisik, produktifitas kerja dan mental setiap insan.

Sehat mental disaat situasi yang sulit ini adalah mutlak untuk dilakukan demi mempertahankan hidup.

Berikut tips Donny, agar kesehatan mental kita tetap terjaga saat Covid-19 melanda.

1. Berpikir positif tetap fokus apa yang di kerjakan dalam kondisi relaks serta lebih cepat mendengar dari pada berbicara, sehingga dapat mengurangi rasa sakit bila anda menderita penyakit. Pikiran negatif akan menambah sakit dua kali lipatnya.

2. Pastikan menjaga kesehatan dengan makan dan minum tepat waktu, makanan yang sehat bergizi dan minuman herbal (Jahe, Temulawak, Kunyit, Sere, Gula merah, Kayu manis, Cengkeh, Kapulogo) dan vitamin. Pastikan tersedia dengan cukup makanan, minuman, vitamin dan obat obatan. Nutrisi yang tepat dapat menjaga kesehatan mental anda (Vitamin A, E, B, Buah , Sayuran dan minuman herbal).

3. Istirahat yang cukup, kurang tidur akan membuat anda rentan akan stres.

4. Menyempatkan waktu 10-15 menit sehari untuk menggerakan otot-otot dan tubuh sebagai olahraga singkat untuk menjaga kebugaran, meningkatkan imunitas tubuh, menjaga kesehatan jiwa serta mencegah serangan kepanikan.

6. Mengurangi informasi dari media sosial yang menyebabkan ketakutan dan kecemasan.

7. Berbagi atau sharing untuk saling menyemangati, katarsis kepada orang yang tepat. Memendam masalah ibarat memendam sampah dalam tubuh anda, sekarang juga keluarkanlah.

8. Mendengarkan musik, relaksasi untuk melatih ketenangan jiwa anda, Musik yang tepat dapat menuntun jiwa anda lebih tenang.

9. Mematuhi dan menjalankan aturan yang bersifat normatif di lingkungan kerja dan masyarakat.

10. Bergabunglah di Grup On line yang membangun sesuai dengan minat dan hobi.

11. Apabila memungkinkan pijat dan mandi air hangat supaya tubuh relaks.

12. Tetap kelola humor yang positif dengan keluarga, atasan, bawahan dan teman-teman yang anda jumpai.

13 . Menggunakan teknologi dengan cerdas.

14. Lakukan kontak sosial atau komunikasi namun tetap menjaga jarak secara fisik, khusus dalam situasi wabah atau pandemi penyakit.

15. Selalu menjaga kebersihan dengan ringkas, rapi, resik, rawat, rajin di lingkungan anda, bersihkan tangan anda dengan sabun ataupun dengan cairan antiseptik, gunakan masker apabila dalam keadaan sakit dan beraktifitas di luar rumah.

16. Bekerja, belajar dan tetap tinggal dirumah disituasi wabah Covid- 19.

17. Alokasikan dan atur penghasilan anda dengan tepat, tabung dan sisikan 10-30% dari penghasilan anda.

18. Keluarga adalah penting dan tetap yang utama adalah mengandalkan Tuhan yang mempunyai kehidupan, kerajaan dan kuasa dan kemulyaan sampai selama lamanya.
Kondisikan batin dan hati kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar kita dan terus berkarya yang mempunyai manfaat untuk orang banyak. (sf/Mediakita.co).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.