Wungon Pemkab Pemalang “Gila “ ?

Wungon Pemkab Pemalang "Gila " ?
Wungon Pemkab Pemalang "Gila " ?

PEMALANG, mediakita.co- “ Gila, ini gila dan hanya orang gila yang memiliki ide se-kreatif seperti ini.”, kata Eko Tunas, sastrawan dan seorang monolog Indonesia menanggapi Pelaksanaan Wungon HUT ke 70 Proklamasi Kemerdedekaan RI Pemerintah Kabupaten Pemalang semalam (16/08).

Seting acara yang diampu oleh Budi Raharjo, Sekda Pemalang yang mengusung tema “Langen Soeara Perjoeangan” itu memang tidak lazim dan cukup memberi kejutan bagi tamu undangan. Jauh dari nuansa formal selayaknya acara Pendopo Kabupaten dengan segala protokolernya. Acara dilaksanakan dengan gelaran ala lesehan dihalaman depan tanpa tribun, bukan di dalam ruangan Pendopo Kabupaten. Bupati dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FOKORPIMDA) beserta seluruh tamu undangan yang hadir, duduk bersila membaur jadi satu dengan hanya beralaskan karpet.

Ini adalah kali kedua, sebelumnya, pada wungon peringatan HUT tahun lalu ternyata mendapat apresiasi dan respon positif dari berbagai pihak. Desain acara seperti ini, secara teknis lebih rumit dan melelahkan. Tapi efek psikologisnya lebih kena untuk mengungkit spirit nilai-nilai kesejarahan para pejuang pendiri bangsa kita ini. “ Karena secara emosional, audiens diajak untuk terlibat secara langsung dan utuh dalam satu acara yang dikemas untuk menggambarkan bagaimana suasana batin proses perjuangan founding father merebut Kemerdekaan Bangsa Indonesia ketika itu,” kata komandan BR, panggilan akrab sekda Pemalang, kepada mediakita.co semalam.

Wungon dengan tata venue yang mengkombinasikan dekoratif tempo dulu dan modern ini disajikan dengan konsep lebih ke pendekatan budaya dengan ruh kerakyatan dan tanpa sekat. “ Bung Karno membangun bangsa Indonesia dengan pendekatan budaya. Saya mencoba, bagaimana agenda resmi seperti ini mampu mengungkit nilai kesejarahan dan budaya dengan meretas dominasi formalitas,” katanya.

Sepanjang yang saya ketahui, wungon seperti ini adalah yang pertama dan mungkin menjadi satu-satunya di Indonesia. “ Luar biasa, kreatif dan sarat makna. Saya angkat topi dan sangat menikmati. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia, wungon HUT RI Pemerintah yang digarap dengan konsep pagelaran budaya,” kata Eko Tunas, yang hadir untuk mengisi monolog berjudul “kucing”, semalam.

Bacaan Lainnya

Keseluruhan proses acara Wungon HUT RI Pemerintah Kabupaten Pemalang dikemas secara teatrikal. Setelah doa, acara dibuka dengan pengibaran sang Saka Merah Putih oleh pelajar yang berkostum ala pejuang dan ditampilkan dengan adegan-adegan dramatik. Bupati Pemalang H. Junaedi yang terlibat dalam acara, sebelum perform monolog Eko Tunas dan melakukan pemotongan tumpeng, tampil  membaca 2 judul puisi yang membuat suasana hening, haru dan mendapat diaplous dari tamu undangan. Acara ditutup dengan pagelaran tari Pemalangan “Kebo Abang” yang digelar secara semi kolosal garapan koreografer Pemalang, bayu. (R-01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.