ajibpol
LITERA KITA

Buku DNA Leadership, Menyingkap Rahasia Kepemimpinan di Balik DNA Manusia

Sebuah buku ukuran 20.5 cm X 14 cm bersampul merah menggoda dan sangat menarik perhatian. Buku yang diterbitkan oleh Capiya Publishing ini adalah hasil work from home oleh Piter Randan Bua di tengah pandemi virus Covid-19. Buku yang ditulis sejak Maret 2020 dan diterbitkan pada Juli 2020. Buku tersebut lahir untuk menjawab kegelisahan penulis berdasarkan pengalaman yang dialaminya tentang permasalahan – permasalahan di sekitar kepemimpinan.

Piter Randa Bua sang penulis, lahir di Patilang Sulsel, 20 Oktober 1982. Ia aktif sebagai penulis buku dengan karya – karya yang telah diterbitkan antara lain: Berkaca pada kepemimpinan Ahok, The Ahok Way, Friendly Leadership dan bersama penulis lain menulis buku; Jokowi (Bukan) Untuk Presiden, dan Ahok Untuk Indonesia. Selain itu, dia juga aktif menulis di berbagai media seperti Koran Analisa Medan, Tempo, Renungan Harian Gloria, dll. Ia juga Pendiri dan Peneliti ABO Center Indonesia khusus mengembangkan Ilmu DNA dalam hubungannya dengan perilaku – perilaku sosial. DNA Leadership adalah karya terbarunya dan merupakan pendekatan yang sangat baru dan satu – satunya di Indonesia.

Isu Kepemimpinan

Sedemikian menariknya, buku DNA Leadership ini, sehingga Komunitas Gereja Peterongan sebagai salah satu gereja terbesar di Semarang menyelenggarakan acara bedah buku DNA Leadership: Seni Memimpin dan Dipimpin Berdasarkan DNA Darah (19/11/20).

Komunitas Gereja Peterongan yang giat dalam mengangkat isu pendidikan dan diskursus positif, kali ini mengadakan diskusi baru dengan mengangkat isu tentang paparan DNA dan kepemimpinan dengan mengundang Piter Randan Bua’ sebagai Penulis Buku DNA Leadership: Seni Memimpin dan Dipimpin Berdasarkan DNA Darah.

Dalam paparannya Piter Randan Bua penjelasannya bahwa DNA adalah cetak biru kehidupan yang mengontrol kelangsungan hidup manusia. Ia juga menyampaikan bahwa DNA mengandung semua informasi kehidupan dan cara menjalani kehidupan. Termasuk di dalamnya informasi tentang kemampuan nenek moyang kita menghadapi masa – masa sulit seperti wabah, bencana, dll. Semua itu terekam dalam DNA manusia.
Memahami Pola Kepemimpinan Melalui DNA

Baca Juga :  Seminar Literasi Digital, Membahas Tentang Kemampuan Digital

Piter juga menyampaikan bahwa DNA adalah otak dari semua reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh manusia. Secara umum menurutnya, DNA memiliki dua fungsi yaitu: Pertama, Merekam, menyimpan dan meneruskan informasi dari generasi ke generasi baik informasi genetik dan non genetik, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan psikologis. Kedua, berfungsi gen sebagai pembuat protein untuk sel – sel tubuh dan tenaga manusia.

Ia juga menyampaikan bahwa gen itu sangat dinamis dan berkerja dipengaruhi oleh lingkungan. Baik lingkungan fisik, kimiawi maupun psikologis. Karena itulah menurut Piter, gen itu dapat di on/offkan atau dinyala padamkan dengan mengatur pola hidup dan lingkungan. Artinya gen negative dan positif dapat dinyala padamkan. Misalnya, ketika salah satu keluarga kita memiliki riwayat penyakit diabetes maka kita bisa menonaktifkan gen diabetes tersebut dengan cara mengubah lingkungan dan gaya hidup kita.

DNA sendiri dapat ditemukan pada golongan darah, karena golonan darah adalah salah satu informasi genetik. Golongan darah yang digunakannya dalam bukunya adalah system ABO yaitu golongan darah; A, B, O dan AB. Menurut Piter golongan darah itu sangat erat kaitannya dengan sifat dan karakteristik seseorang. Karena setiap golongan darah memiliki struktur genetik yang bebeda dan memiliki karakteristik yang khas. Hal inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan sifat dan karakter termasuk di dalamnya cara kerja otak, ritme emosi dan cara menyerap dan respon informasi.

Dijelaskan pula bahwa golongan darah itu berfungsi seperti antenna pada permukaan sel untuk menerima informasi dari lingkungan dan meneruskannya ke dalam DNA. Karena setiap golongan darah memiliki perbedaan zat penyusunnya maka akan berbeda pula meneruskan dan merespon informasi ke dan dari DNA. Pada sisi ini, Piter membidik secara tepat, bahwa seorang pemimpin atau yang dipimpin, selayaknya tahu dan memahami hal tersebut agar saling memahami dalam membangun harmoni.

Baca Juga :  Baru! Pendidikan dengan Pendekatan DNA Darah

Kinerja Otak Berdasarkan Golongan Darah

Buku tipis sarat muatan ilmu kepemimpinan itu mengungkapkan bahwa kerja otak seseorang juga dapat diketahui berdasarkan golongan darahnya. Dalam buku tersebut setidaknya, Piter menuliskan bahwa aktivitas otak itu berhubungan erat dengan golongan darah, sehingga kita dapat mengetahui orang-orang seperti apa yang sedang kita pimpin dan memimpin kita. Dengan mengetahui golongan darah seseorang kita dapat mengetahui cara berpikir, cara kerja dan emosi seseorang.

Dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan oleh Doktor Munekata Haida dan ABO Word Jepang Piter memaparkan cara kerja otak setiap golongan darah. Golongan darah A itu dominan menggunakan otak kiri, golongan darah AB menggunakan otak kiri dan kanan dengan porsi yang hampir sama, golongan darah B dominan dengan otak kanan dan O dominan menggunakan kedua otaknya, tetapi secara bergantian namun lebih dahulu menggunakan otak kanan.

Di akhir buku tersebut Piter menyampaikan tentang kriteria seorang pemimpin yang DNA-nya menyala/positif diantaranya: 1). Siap menghadapi perubahan dan lingkungan, 2). Memiliki perasaan cinta dan mengasihi, 3). Selalu berfikir positif, ceria dan optimis, 4). Hidup dengan hati yang bersyukur dan berterima kasih, 5). Hidup dengan tujuan yang jelas, 6). Hidup dengan mendahulukan orang lain, dan 7).

Menghargai perjumpaan/kesempatan yang datang.

Buku ini cukup detail dalam membahas bagaimana memimpin dan dipimpin dengan melihat struktur DNA dalam tubuh manusia. Membaca buku ini tentu saja kita jadi lebih tahu bagaimana sifat serta karakteristik seseorang dilihat melalui golongan darah yang dikupas tuntas oleh Piter. Berbahagialah, Komunitas Gereja Peterongan, Semarang yang bisa secara bersama-sama belajar tentang ilmu kepemimpinan secara saintifik, melalui DNA dan golongan darah.

Penulis : Vena

Artikel Lainnya