ajibpol
NASIONAL

Kepala BIN Ingatkan Anak Bangsa Berani Ambil Nasib Sendiri

JAKARTA, mediakita.co- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyampaikan sambutannya dengan mengutip pidato Bung Karno sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai berikut: “Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Pesan itu disampaikan dalam acara Inaugurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) sekaligus Peresmian Patung Bung Karno Inspirator STIN, di Kampus STIN, Bogor, Rabu (09/09).

Acara inaugurasi dan peresmian patung Bung Karno inspirator STIN juga disiarkan secara langsung melalui kanal youtube STIN.

Hadir dalam acara tersebut tokoh senior intelijen Indonesia Prof. Dr. A. M Hendropriono. Ketua DPR RI Puan Maharani. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pimpinan dan beberapa anggota Komisi 1 DPR RI. Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Kepala LAN Adi Suryanto, Gubernur STIN Ivan Yulivan. Empat nama terakhir diatas termasuk disampaikan dalam sambutan Kepala BIN Prof. Dr. Jenderal (Pol). Budi Gunawan sebagai orang-orang yang berjasa dalam peningkatan statuta STIN. Beberapa tamu undangan nampak menerima penghargaan “Brevet Rajawali”.

Baca Juga :  Fadli Zon Sebut Pemerintah 'Dungu', Netizen: Sebenarnya yang Dungu Itu Siapa Sih Bung?

Dalam sambutannya Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan harapan BIN bisa semakin maju dan menjadi kelas dunia. Terlebih dalam era dimana informasi dan pengetahuan menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan seperti saat ini insan intelijen harus bisa tahu seperti dark net atau dark web dimana informasi saling bertukar secara rahasia dan bahkan diperdagangkan. Selain itu Puan juga mengingatkan kepada Taruna-Taruni STIN kalau lihat Patung Bung Karno mengingat pentingnya jiwa pengabdian sebagaimana ketauladanan Bung Karno dalam jiwa pengabdian untuk Bangsa Indonesia, demikian disampaikan Puan dalam sambutannya yang sekaligus mewakili keluarga besar Bung Karno.

Ketua DPR RI Puan Maharani

Sejarah dan Visi STIN

Dalam halaman stin.ac.id disebutkan bahwa STIN berdiri didasari pemikiran bahwa intelijen merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari. Atas dasar pemikiran itu Jenderal TNI (Purn) Dr. A.M. Hendropriyono sebagai Kepala BIN saat itu memprakarsai pendirian perguruan tinggi di bidang ilmu intelijen. Pada 9 Juli 2003 Presiden RI (Megawati Soekarno Putri: red) meresmikan berdirinya IIN (Institut Intelijen Negara). Tahun 2004 dimulai kuliah perdana dan IIN berubah menjadi STIN. Sesuai UU 17/2011 tentang intelijen negara alumni STIN ini merupakan sumber utama SDM di BIN.

Baca Juga :  Kebut Vaksinasi Anak, BIN Jawa Tengah Kembali Gelar Vaksinasi

STIN disebutkan memiliki visi menjadi perguruan tinggi intelijen bertaraf internasional (world class inteligence college) yang mempunyai keunggulan dan kewibawaan dalam mendukung terwujudnya keamanan nasional pada tahun 2045, usia 100 tahun Indonesia merdeka. Selain STIN studi kajian stratejik intelijen juga dikembangkan di Universitas Indonesia.

Penulis : Janu Wijayanto

Artikel Lainnya