PEMALANG, mediakita.co – Puluhan Warga datangi Balai Desa Kedungbanjar, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, menuntut penjelasan tentang pemukulan terhadap beberapa pemuda yang dilakukan oleh Oknum Anggota Marinir. Rabu (1/3/2017).
Salah seorang korban, BA (22) menuturkan kejadian bermula sekitar Senin dini hari, pukul 03.00 WIB (27/2/2017). Saat oknum anggota marinir tersebut membunyikan kendaraannya cukup keras diantara orang-orang yang sedang duduk di gardu.
“Awalnya itu kami sedang duduk di gardu, kemudian salah seorang oknum anggota marinir, lewat dari arah selatan dan “menggeber” motornya. Kami memperingatkan oknum tersebut, setelah itu dia jalan lagi keutara. Nggak lama dia datang lagi ke arah kami sama omnya yang diduga marinir juga. Lah setelah itu kami yang sedang duduk di gardu di pukul semua,” tuturnya.
Salah seorang korban lainnya, YF (19) mengungkapkan hal serupa, telephone genggam dan kendaraan roda dua miliknya di duga di rusak oleh anggota oknum anggota marinir tersebut.
“Telephone genggam dan motor punya saya juga di rusak oleh oknum marinir tersebut,” ungkapnya.
Menurut keterangan warga sekitar RH (57) yang mencoba melerai perkelahian. Oknum anggota Marinir yang bernama Bayu, Warga Desa kedungbanjar diduga dipengaruhi oleh minuman keras, sehingga melakukan tindakan pemukulan tersebut.
“Saya sudah coba melerai tapi saya nggak kuat menahannya. Saat mencoba melerai, saya mencium bau minuman keras yang sangat kuat. Dugaan saya Oknum marinir tersebut sedang mabok,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Taman, AKP Pranata menjelaskan bahwa Oknum anggota marinir tersebut kini telah di bawa ke POM AL Tegal.
“Saat ini oknum marinir tersebut sudah di bawa oleh anggota POM AL untuk di periksa lebih lanjut. Saat ini saya beserta jajaran mencoba mendamaikan suasana agar masyarakat tidak bertindak anarkis,” jelasnya.
Danramil Taman, Kapten Muslim mengatakan hal ini akan diselesaikan dengan baik, jangan sampai masyarakat melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
“Kejadian ini akan dicarikan soslusi yang terbaik. Kami mencoba menjembatani antara warga dengan pihak TNI AL dan POM AL. Yang terpenting masyarakat tidak melakukan tindakan yang membahayakan,” katanya. (Rojak/Yog)